Sabtu, 10 Januari 2015

Awal Tahun 2015 Semoga Lancar Dalam Menuntut Ilmu,Anakku.

Awal 2015,,semua anak anakku semangat dalam menuntut ilmu Yudistira smp n 12 surabaya klas 3,Ninda di UMY tahun akhir semester ke Tiga dan Dita ujian tahun akhir selesaikan di Ubaya. Semangatmu terus di gelorakan agar kita tidak lemah dan mudah mengeluh anakku. Semoga keberhasilanmu merupakan jerih payah dan doa yang terus kau pinta padanya.aamiin.

Jumat, 09 Januari 2015

Cak Nyoto : " Saya Lama Nggak Kelihatan ,Karena Ada Di Langit Ke Tujuh"

Di Suroboyo Bulan Juni 2014,bertemu kawan lama di fkt IKIP Yogyakarta sungguh menggembirakan Bersilahturahmi sambil berkunjung di Rumah cak Nyoto di seputar Dolly Suroboyo tempat tinggalnya Berbaur heran dan prihatin sahabat yang begitu baik nyatanya Cak Nyoto mengalami beban moral yang luar biasa Saat bersenda gurau,Cak nyoto bilang ,,"Maaf Cak saya lama nggak main kata Caknyo,karena sedang ada di khayangan ,,atau langit Ke tujuh,,""" Cak nyoto bercerita dengan semangatnya di dengar oleh Sahabatnya Budi,Riadus,Joko dan Jono menemani sampai dini hari,, Semoga sabar dan lekas sembuh yaa,,cak nyoto,,salam dari seluruh keluarga Paraso Yogyakarta semua....aamiin.

Selasa, 06 Januari 2015

Mengenal Motor Antik Ariel WNG Eropa

Menikmati touuring dengan motor tua sangat mengasikkan, dengan tunggangan ariel wng menambah nikmatnya berjalan jalan nyusuri aspal. Siapapun akan senang bila naik motor tua,selain nyaman kebanggaan punya motor langkah sungguh mempesona diri.
Motor tua,Agak berbeda dengan mobil yang jenisnya lebih banyak, jenis motor yang beredar di Indonesia sebelum 1965 jumlahnya sangat terbatas. Itupun kebanyakan berasal dari barang bawaan atau importir kecil. Populasi yang berseliweran di jalan pun tak banyak. Motor masih merupakan barang langka dan mahal. Kecuali jenis motor type kecil, sangat jarang pemilik motor yang menggunakannya sesuai fungsinya sebagai alat transport sehari-hari. Pemilik motor sebagian besar hanya menggunakannya sebagai simbolstatus, atau sarana mejeng, terlebih pemilik motor besar. Transportasi utama Jakarta ketika itu selain mobil pribadi, adalah sepeda, atau becak. Kendaraan Umum pun sangat terbatas. Kita kembali ke masa lalu lagi…..melihat-lihat jenis motor yang pernah lalu lalang di Jakarta sebelum 1965 Kenapa Ducati yang saya sebut duluan, bukan karena takut gilingan cabe, tapi memang ketika itu motor yang terkecil kapasitasnya yang beredar adalah Ducati ini. 1349590138261586572Ducati 55, 1956 (globalnet.co.uk) Motor yang ditempat asalnya disebut Cucciolo (si anak anjing mungil) ini disini disebut Sepeda Kumbang, atau kalau yang bicara sok pake basa Holanda, benda seperti ini namanya broomfiets. Dan karena kapasitas mesinnya hanya 50 cc, maka SIM yang diperlukan untuk mengemudikan motor ini dahulu hanyalah C1 saja. (Dulu ada SIM C terbatas yang warnanya putih, dan hanya bisa dipergunakan mengemudi motor dibawah 50 cc). Perhatikan starternya (belum ada electric starter yah!) yang memakai tuas engkol mirip sepeda. Menyalakan mesinnya harus digowes sama seperti sepeda. Bisa dalam posisi stasioner ataupun langsung berjalan. Setelah mesin menyala dan motor berjalan, jangan risih pada posisi kaki yang tidak sama. Kaki kiri didepan, kaki kanan di belakang. Kalau capek ya engkolnya digowes lagi biar sang kaki pindah posisi. Tapi, jangan lupa untuk tidak memutar balik arah gowesan. Rem belakang jadi aktif! Habis bensin? Gampang! Digowes saja seperti sepeda ke SPBU terdekat… DKW atau Dampf Kraft Wagen asal Jerman ini dulu, terutama yang type 50 cc cukup populer disini. Starternya juga masih mempergunakan engkol sepeda. Gowes yuuuuuk! 1349590476142054852 DKW Hummel, 1956 (4.bp.blogsot.com) HMW diproduksi di Austria, relatif singkat sejak 1949 sebelum tutup 1960. Produknya cukup banyak dijalanan Jakarta, sebelum punah karena ketiadaan suku cadang 13495906331821164404 HMW, 1957 (admiralcybercycle.com) Yang ini juga bikinan Jerman mulai beredar disini tahun 1951-1952, dengan kapasitas mesin juga 50 cc. Terakhir masuk type yang 100 cc tahun 1965, cukup banyak populasinya, tapi segera tersapu oleh motor Jepang yang lebih kencang larinya….. 13495908051094957795 Zundapp KS100, 1965 (ozinews.blogspot.com) _________________________________________________________________________________ Ini semua adalah motor yang bermesin kecil. Yang bensinnya irit tapi ogah lari. Kalau pemiliknya sedang keburu-buru, sang motor akan ‘terbang‘ kalau dipacu di atas kecepatan 50km/jam. Tapi kalau jenis yang dibawah ini adalah motor-motor yang mampu menyaingi kecepatan mobil. 120 km/jam?. Hayu aja. Cukup stabil, asal ngeremnya gak pake pu’un atawa truk tanah….. Rata-rata putaran mesin alias rpm-nya rendah, bunyi knalpotnya mantap dum, dum, dum. Paling pulen (nasi kaleee!) menurut saya adalah suara knalpotnya BMW, jelas, pelan, mantap blung, blung, blung. Kalau suara Harley Davidson dari jaman jadul suaranya sudah seperti musik rock yang setelan bassnya kegedean hawar, hawar, hawar, whaaaaarrrrrrr! Birmingham Small Arms Company adalah pabrik senjata yang sukses memproduksi sepeda motor. Setelah PDII produknya merajai Eropa, juga meng”interverensi” pasar Indonesia. Type yang populer disini adalah C12, 250cc keluaran tahun 1956 dan Godenflash Twin 650cc tahun 1957. 13495909431349625938 BSA C12, 250cc, 1956 (vintagebike.co.uk) Diproduksi oleh Inggris dari pabrikan Norton Motorcycles, juga di Birmingham. Norton terkenal diawal 60an berkat prestasinya di arena balap. Yg terkenal disini adalah type ES2 500cc keluaran tahun 1952, yang diimpor resmi Pemerintah Indonesia untuk meremajakan kendaraan para Petugas Lapangan. 13495912011626141364 Norton ES2, 500cc, 1952 (classic-motorbikes.net) Jangan dikaitkan dengan nama penyanyi yang itu yah, ini nama motor yang terkenal ketika itu. Para Bujang yang mengendarai motor ini jaman Elvis tidak saja membuat para Dara klepek-klepek, tapi juga akan membuat mertua pun melirik ….. Diproduksi oleh Ariel Motorcycles juga di Birmingham,Inggris, yang kemudian merger dengan BSA pada tahun 1944. Model tahun 1956 Huntmaster 650cc ini cukup terkenal disini dan sekarang jadi buruan kolektor. 13495913931688719113 Ariel Huntmaster, 650cc, 1956 (feked.com) Betul, asli, …….mereknya Jawa! Tapi bukan bikinan Indonesia melainkan Ceko, dan gak ada hubungannya sama sekali dengan Jawa yang pulau atau Jawa yang suku di Indonesia (kasiaaaaan deh lu!). Nama ini kreasi dari sang pendiri pabrik Frantisek Janecek yang membeli pabrik Wanderer tahun 1929. Gabungan Janecek dan Wanderer ini lalu jadilah Jawa! Populasinya lumayan tinggi saat itu, meskipun tak cukup bergengsi seperti Ariel….. 1349591528208724868 Jawa A350, 350cc, 1954 (motorcycle.blogspot.com) Yang ini koreksi dari bang Arthur Reinhart, karena saya lupa memasukkan motor yang juga cukup tinggi populasinya saat itu. Pabrikan asal Austria yang sudah berproduksi sejak 1898 ini baru mulai masuk pasar Indonesia setelah PD II, sekitar tahun 1953-1954. Yang populer disini adalah yang ini, 250 cc tahun 1960. 13097060111241728245 (motosolvang.com) Dibuat oleh Triumph Engineering Co. Ltd dari pabriknya di Conventry Inggris. Motor Triumph di Indonesia masuk sekitar tahun 1951, setelah perusahaan ini merger dengan pesaingnya BSA. Tahun 1983 perusahaan in bangkrut dan menjelma menjadi Triumph Motorcycles. Meskipun populasinya tidak sebanyak BSA, Norton, Ariel dan Jawa. Triumph Tiger 100 (T100), 500cc tahun 1954, cukup banyak berseliweran di jalanan. Ciri khas motor ini adalah suaranya yang relatif lembut dibanding dengan yang lain. Padahal kapasitas mesinnya cukup besar dan larinya yang lumayan kencang. (maaf, gambarnya di delete, sudah terlalu banyak! Susah dibuka!) Soal motor yang satu ini gak usah berpanjang ria lah. Merk ini juga masih eksis sekarang. Ketika itu yang populasinya banyak disini adalah type R23, R25, R27 dan R51. 1349591862627508316 R23, 1950 (flickriver.com) Meskipun dahulu, motor yang lazim disebut HD ini belum jadi motor klangenan seperti sekarang, motor ini sudah cukup terkenal sebagai “raja”nya motor. Seingat saya importir resmi motor ini belum ada. Yang beredar secara luas adalah motor bekas pakai tentara dan polisi yang kepemilikannya berganti ke pribadi (dump). Entahlah kalau ada sumber lain misalnya sebagai barang tentengan. Tapi yg banyak kluyuran di jalanan sampai tahun 70an adalah yang tahun-tahun 1941 sampai 1951. Nyaris semua bermesin kecil 750 cc (Buat HD, kapasitas mesin segitu tergolong HD banci). 1349592422144687081 HD Panheads 750cc, 1942 (livejournal.com) ______________________________________________________________________ Selain yang type Sepeda Kumbang dan Sepeda Kambing di atas, beredar juga motor yang bertype Scooter. Scooter? Yaaah yang seperti itulah bentuknya. Definisi resminya ada di sini. Seperti di belahan dunia manapun, motor type Scooter ini di Indonesia didominasi oleh merk Vespa. Konon katanya (yang ini gak jelas sumbernya, tapi menurut teman-teman Vespa Club), populasi Vespa di Indonesia ini terbesar ke 3 di dunia di luar negara asalnya (setelah AS dan India). Konon (juga) Vespa tertua yang masuk ke Indonesia tahun 1952 (sayapun belum lahir, kayaknya gak ada yang nanya deh). Yang ini tipe VM2 125 tahun 1954 yang di pasaran saat ini harganya selangit………. 13097061581975439397 VM2, 125cc, 1954 (4.bp.blogspot.com) * Selain Vespa, tahun-tahun jadul itu juga diramaikan oleh scooter lain merknya Lambretta, meskipun populasinya tidak terlalu banyak, yang asal Italia juga…… 13495927821590384184 Lambretta Li13, 1962 (dremascooter.net) Pabriknya sudah tutup tahun 1972. Kalo saja saat ini masih ada barangnya semulus yang digambar………, dituker dengan mobil Kijang terbarupun bakal dilempar clurit oleh pemiliknya….. __________________________________________________________________ * Tahun-tahun sebelum 1965 masih merupakan jaman kegelapan buat motor bikinan Jepang. Suzuki sama sekali belum pernah melihatnya. Yamaha, meskipun belum pernah melihatnya kluyuran di jalan tetapi ternyata ada juga yang mengkoleksi (berarti sudah masuk kan?). Tapi Honda sudah mulai banyak berseliweran seperti ini… 13495931571535207362 Honda SS 50, 50cc, 1963 (oldmotorclassic.blogspot.com) Honda ini type SS 50 bikinan tahun 1963. Biarpun model knalpotnya kaya motor yang dipakai balapan ketahanan 24 jam di Le Mans, tapi jangan kuatir, suara bisingnya yang lebih dulu terdengar, motornya (dan pengemudinya) baru nongol setengah jam kemudian. Kapasitas mesinnya cuma 50 cc. Tapi sekarang jadi barang buruan kolektor. Entah kenapa motor yang dulu populasinya cukup tinggi ini, lenyap ditelan loak lebih dahulu……. _________________________________________________________________ Jaman adu kenceng dan balap liar motor itu baru terkuak setelah Yamaha seri YL keluar, sekitar tahun 1967-1968. Motor-motor Yamaha yang pertama masuk ke Indonesia memang terkenal karena rpm-nya tinggi, akselerasinya yahud dan larinya yang super cepat. Sebelumnya : Jakarta Jadul, mobil-mobil klasik sebelum 1965. Tags: jakarta jadul motor Laporkan Tanggapi Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Ayo Ke Pantai Pasir Panjang Singkawang

Singkawang,6-1=2015 Menikmati pantai pasir panjang,,aku bersama 3 anakku saat pulang bulan juni 2013 Bersama sama santai di pantai merupakan kesempatan langkah Bila pulang ke Singkawang,tidak lupa menikmati indahnya laut diPantai Pasir Panjang,
Singkawang dikenal sebagai Kota Amoy dan China Town-nya Indonesia, karena mayoritas penduduknya (sekitar 70%) merupakan etnis Tionghoa. Mengunjungi kota yang berbatasan langsung dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia ini, tentu belum lengkap bila belum mengunjungi Pantai Pasir Panjang. Pantai yang menjadi ikon pariwisata Kota Singkawang dan salah satu objek wisata andalan Provinsi Kalimantan Barat ini telah dikembangkan menjadi sebuah paket wisata terpadu bernama Taman Pasir Panjang Indah (TPPI). Dinamakan dengan Pantai Pasir Panjang karena pantainya membentang panjang melengkungi laut lepas. Keistimewaan Pantai Pasir Panjang Singkawang Dari bibir pantai, pengunjung dapat menikmati panorama laut biru berlatar kaki langit yang juga biru. Samar-samar di kejauhan membias hijau Pulau Lemukutan, Pulau Kabung, dan Pulau Randayan yang dipagari perairan Laut Natuna. Hamparan pasir pantainya yang luas dan bersih menjadikan kawasan ini nyaman digunakan untuk berjemur atau melakukan aktivitas olahraga, seperti voli pantai dan sepakbola pantai. Air lautnya yang jernih dan bersih sangat mendukung aktivitas pengunjung yang ingin berenang atau menyelam. Selain itu, ombaknya relatif besar dan menjadi rumah bagi banyak ikan, sehingga tepat sekali digunakan sebagai arena berselancar dan area memancing. Suasana kawasan ini kian eksklusif menjelang detik-detik terbenamnya matahari (sunset) di balik pulau-pulau yang terdapat di sekitar kawasan pantai ini. Pengunjung dapat menikmatinya dari pinggir pantai atau dari pondok-pondok wisata yang banyak terdapat di kawasan tersebut. Bila bosan di pantai, pengunjung dapat melihat-lihat kehidupan masyarakat kampung nelayan yang tidak terlalu jauh dari lokasi pantai, atau bersantai di shelter-shelter yang terdapat di Semenanjung Cinta. Pantai Pasir Panjang terletak di Kecamatan Tujuh Belas, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Akses Kota Singkawang berjarak sekitar 142 kilometer dari Kota Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Dari Bandara Supadio atau Terminal Bus Pontianak, pengunjung dapat naik taksi, travel, atau bus sampai Kota Singkawang. Dari pusat Kota Singkawang, Pantai Pasir Panjang berjarak sekitar 17 kilometer lagi. Pengunjung dapat mengaksesnya dengan menggunakan taksi, bus, atau minibus. Harga Tiket Pengunjung dipungut biaya sebesar Rp 5.000,- per orang. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya Pantai Pasir Panjang Singkawang Di kawasan Pantai Pasir Panjang terdapat pusat informasi pariwisata, diskotik, persewaan speed boat, sepeda air, darmoling, gokart, shelter-shelter, pondok wisata, dan toko suvenir. Pengunjung yang tidak terbiasa berenang di pantai dapat berenang di kolam renang yang tersedia, sedangkan yang tidak suka berenang atau pun berjemur dapat mengelilingi pantai dengan naik banana boat. Pengunjung yang membawa anak-anaknya tetap bisa bersenang-senang karena di kawasan ini tersedia arena bermain anak-anak. Pengunjung tidak bakalan kesulitan mencari makanan karena di kawasan ini terdapat restoran, kafe, warung makan, dan pedagang asongan. Begitu juga yang ingin menginap, tidak perlu repot membawa tenda atau sleeping bag karena di kawasan ini tersedia wisma dan hotel dengan berbagai tipe. (Sumber : wisata melayu) Singkawang,tidak lupa bermain di pantai untuk menikmati semilir angin laut.