K A R Y A D I # BLOG # KELUARGA

Kerja kerAS, kerja ikhlAS dan kerja tuntAS....3 KARTU AS dalam meraih kesuksesan.

Rabu, 27 Oktober 2010

TUGASKU DARI GUBERNUR MENJADI KETUA PANITIA HUT POL PP SE KALBAR 2010

Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 07:03:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 07:02:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 07:01:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 07:00:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:59:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:58:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:57:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:56:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:55:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:55:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:54:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:52:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:51:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:51:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:49:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:48:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:47:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:46:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:45:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:43:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:42:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:41:00 AM
Diposting oleh KARYADI SINGKAWANG di 10/27/2010 06:00:00 AM
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Lihat versi seluler
Langganan: Postingan (Atom)

Mengenai Saya

Foto saya
KARYADI SINGKAWANG
Singkawang, Kalimantan Barat
Dilahirkan oleh seorang ibu yang bernama 'KARIYEM' yang teramat saya junjung tinggi dan bapak 'SAMIDI' yang saya hormati. Ditakdirkan sebagai seorang suami dari 'ISTRI HANDAYANI' dan alhamdulillah dianugerahkan oleh ALLAH SWT 3 generasi LUTHFI ADITYA ADNANDITA, LUTHFI ADINDA NINDYA dan LUTHFI ADITYA YUDISTIRA, yang teramat saya sayangi dan cintai. Saya berharap mereka menjadi anak yang sholeh dan sholekhah, amin. Sebagai aparatur di Sekretariat DPRD Kota Singkawang, dalam blog saya ini, saya ingin menampilkan aktivitas pribadi, keluarga dan aktivitas sebagai aparatur di Lingkungan Pemerintah Kota Singkawang dengan harapan bisa dijadikan bahan cerita dan album bagi keluargaku sekaligus berusaha memberikan informasi bagi masyarakat tentang aktivitas lembaga tempat saya mengabdikan diri, selain hal tersebut kenangan hidup saya juga akan saya tampilkan, dengan harapan sbg bahan untuk mengingat masa lalu dan memperbaiki masa yang akan datang. Saran dan masukan yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Salam
Lihat profil lengkapku






























Ya Robbi, lindungilah hamba-MU dan keluargaku dari fitnah, dari godaan syetan, dan dari petaka.....hanya kepada-MU hamba menyembah, dan hanya kepada-M hamba memohon perlindungan dan ampunan.....

























Mantan Pacarku
Kuberpose sejenak saat Kunjungan Ke German

generasiku....

generasiku....
Luthfi Aditya Adnandita

Luthfi Adinda Nindya

Luthfi Adinda Nindya

Luthfi Aditya Yudistira

Luthfi Aditya Yudistira

Senja di Pantai Bantul Yogyakarta

Senja di Pantai  Bantul Yogyakarta
Setiap kutatap foto senja di Pantai Bantul Yogyakarta, setiap kali pula detak jantungku terasa berhenti....kuingat itu akan tiba, ada kenangan terakhir kandaku "Karyanto" membawa kami untuk menikmati keindahannya....dan senja itu tiba, eloknya hilang bersamaan tenggelamnya sang surya, bersamaan dengan berlalunya kanda, ketika mendapat serangan jantung. Semoga esuk hari terbit fajar dengan cerah, semoga Kanda diampuni segala dosa dan diterima di sisi-Nya.Amin

Kunjungan Ke DUBES RI dDI SINGAPURA

Kunjungan Ke DUBES RI dDI SINGAPURA
Kunjungan kerja "istriku" di Kantor Duta Besar Indonesia di Singapura, dia menceritakan bagaimana baiknya pelayanan Duta Besar dan aparaturnya, dalam menangani permasalahan TKW dan TKI di negara Singa tersebut. Sukses untuk bapak....semoga Duta Besar kita banyak yang megikuti program bapak.

Katakan tidak untuk Narkoba

Katakan tidak untuk Narkoba
Jangan pernah mencoba atau mendekati narkoba, narkoba adalah perusak kesehatan dan mental bangsa.

Ketulusan Adalah Pintu Kebahagiaan

Ketulusan Adalah Pintu Kebahagiaan

Arsip Blog

  • ►  2019 (24)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (18)
  • ►  2018 (74)
    • ►  Desember (7)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (3)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (15)
    • ►  Maret (39)
  • ►  2016 (21)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Januari (12)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Desember (11)
    • ►  September (22)
    • ►  Januari (29)
  • ►  2014 (27)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (25)
  • ►  2013 (250)
    • ►  Desember (15)
    • ►  November (48)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (11)
    • ►  Juli (169)
  • ►  2012 (20)
    • ►  Januari (20)
  • ►  2011 (30)
    • ►  September (3)
    • ►  Juni (21)
    • ►  Februari (6)
  • ▼  2010 (130)
    • ▼  Oktober (23)
      • TUGASKU DARI GUBERNUR MENJADI KETUA PANITIA HUT P...
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
      • Tanpa judul
    • ►  Mei (19)
    • ►  Maret (24)
    • ►  Februari (31)
    • ►  Januari (33)
  • ►  2009 (5)
    • ►  Desember (5)

Manusia Sebagai Insan Sosial

Manusia Sebagai Insan Sosial
Manusia dititahkan sebagai insan sosial, yang selama hidup di dunia ini tidak bisa hidup sendiri. Antara satu dengan yang lain saling ketergantungan, begitu juga dengan makhluk lain, terlebih dengan Yang Maha Kuasa. Sebagai makhluk sosial, sudah sepantasnya sifat angkara murka, sombong, takabur, egois dikikis dari peredaran manusia, bangun gotong royong, empaty, rendah diri. Karena sejatinya manusia yang berkepribadian dan memiliki kelebihan, dirinya tidak akan pernah merasa memiliki kelebihanm sebaliknya dalam konsep hidupnya justru selalu merasa kecil dan banyak kekurangan.
Powered By Blogger

SENJA DI AKHIR 2009

SENJA DI AKHIR 2009
Kehidupan di dunia ini berputar, seiring dengan berjalannya waktu. Panorama yang indah, akan redup dan gelap seiring berputarnya bumi di porosnya. Ini artinya....manfaatkanlah waktu dan kesempatan hidup ini sebaik-baiknya, jangan menunda suatu pekerjaan dan jangan berhitung untuk segera lakukan sebuah kebajikan, karena kita tidak tahu, kapan senja akan tiba. Senja memang indah.....keindahannya hanya bisa dinikmati sementara dalam waktu yang sebentar....seiring hilangnya senja, akan berganti gulita.

Cita-Cita dan Harapan Keluargaku

Cita-Cita dan Harapan Keluargaku

Pantaiku....

Pantaiku....


Ya ROBB....syukur alhamdulillah senantiasa kupanjatkan kepada_MU, atas anugerah dan nikmat yang telah Engkau berikan kepada kami sekeluarga. YA LATHIEF...berilah jalan dan kemudahan kepada kami, untuk bisa membiming dan mengantarkan tiga generasi yang telah Engkau amanahkan kepada kami ya ALLAH......kepada-MU kami memohon...kepada-MU kami berlindung.....AMIN












Jaga Amanah

Jaga Amanah
Ketika kita berharap seuntai bunga mawar yang indah, jangan meratap, jangan sedih ketika ALLAH memberi sebatang KAKTUS. Mengapa?? ALLAH SWT lebih tau apa yang kita perlukan, daripada apa yang kita impikan. Yakinlah....jika kaktus itu dipelihara dengan baik, INSYA ALLAH suatu saat, kaktud akan menghadiahkan bunga sekelilingnya, sehingga durinya akan tertutup indahnya warna warni bunga kaktus.

Kota Singkawang

Asal Usul Singkawang


Awalnya Singkawang merupakan sebuah desa bagian dari wilayah kerajaan Sambas, Desa Singkawang sebagai tempat singgah para pedagang dan penambang emas dari Monterado. Para penambang dan pedagang yang kebanyakan berasal dari negeri China, sebelum mereka menuju Monterado terlebih dahulu beristirahat di Singkawang, sedangkan para penambang emas di Monterado yang sudah lama sering beristirahat di Singkawang untuk melepas kepenatannya, dan Singkawang juga sebagai tempat transit pengangkutan hasil tambang emas (serbuk emas). Waktu itu, mereka (orang Tionghoa) menyebut Singkawang dengan kata San Keuw Jong ( Bahasa Hakka ), mereka berasumsi dari sisi geografis bahwa Singkawang yang berbatasan langsung dengan laut Natuna serta terdapat pengunungan dan sungai, dimana airnya mengalir dari pegunungan melalui sungai Sampai ke muara laut. Melihat perkembangan Singkawang yang dinilai oleh mereka yang cukup menjanjikan, sehingga antara penambang tersebut beralih profesi ada yang menjadi petani dan pedagang di Singkawang yang pada akhirnya para penambang tersebut tinggal dan menetap di Singkawang.

Pembentukan Kota Administratif Singkawang

Kota Singkawang semula merupakan bagian dan ibukota dari wilayah Kabupaten Sambas (UU. Nomor : 27 Tahun 1959) dengan status Kecamatan Singkawang, dan pada tahun 1981 Kota ini menjadi Kota Administratif Singkawang (PP Nomor 49 Tahun 1981), Tujuan pembentukan Kota Administratif Singkawang adalah untuk meningkatkan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan secara berhasilguna dan berdayaguna dan merupakan sarana utama bagi pembinaan wilayah serta merupakan unsur pendorong yang kuat bagi usaha peningkatan laju pembangunan. Selain pusat pemerintahan Kota Administratif Singkawang ibukota kabupaten sambas juga berkedudukan di Kota Singkawang.

Pembentukan Pemerintah Kota Singkawang


Kota Singkawang pernah diusulkan menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Singkawang yaitu melalui usul pemekaran Kabupaten Sambas menjadi 3 (tiga) daerah Otonom. Namun Kotamadya Daerah Tingkat II Singkawang belum direalisir oleh Pemerintah Pusat, waktu itu hanya Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang yang disetujui, sehingga wilayah Kota Administratif Singkawang menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang (UU Nomor : 10 Tahun 1999), sekaligus menetapkan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sambas beribukota di Sambas.

Kondisi tersebut tidaklah membuat surut masyarakat Singkawang untuk memperjuangkan Singkawang menjadi Derah otonom, aspirasi masyarakat terus berlanjut dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Sambas dan semua elemen masyarakat Seperti : KPS, GPPKS, Kekertis, Gemmas, Tim Sukses, LKMD, Para RT serta organisasi lainnya. Melewati jalan panjang melalui penelitian dan pengkajian terus dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Barat maupun Tim Pemekaran Kabupaten sambas yang dibentuk dengan Surat Keputusan Bersama antara Bupati Sambas dan Bupati Bengkayang No. 257 Tahun 1999 dan No. 1a Tahun 1999 tanggal 28 September 1999, serta pengakjian dari Tim CRAIS, Badan Petimbangan Otonomi Daerah. Akhirnya Singkawang terwujud menjadi Daerah Otonom berdasarkan Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Singkawang, diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2001 di Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri dan otonomi Daerah atas nama Presiden Republik Indonesia.

Pembagian Administratif

Singkawang memperoleh status kota berdasarkan UU No. 12/2001 tanggal 21 Juni 2001. Berdasarkan Perda Kota Singkawang Nomor : 1 Tahun 2003 tentang Perubahan desa menjadi Kelurahan di Kota Singkawang, dan Perda Nomor : 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan dan Perubahan Nama Kecamatan di Kota Singkawang Sesuai dengan ketentuan tersebut di atas, terdapat 5 (lima) Kecamatan dan 26 (dua puluh enam) Kelurahan Yakni :

* Singkawang Barat, 4 (empat) Kelurahan Yaitu :

1. Kelurahan Pasiran,
2. Kelurahan Melayu,
3. Kelurahan Kuala, dan
4. Kelurahan Tengah.

* Singkawang Utara, 7 (enam) Kelurahan Yaitu :

1. Kelurahan Sei Garam Hilir,
2. Kelurahan Naram,
3. Kelurahan Sei Bulan,
4. Kelurahan Sei Rasau,
5. Kelurahan Setapuk Kecil,
6. Kelurahan Setapuk Besar, dan
7. Kelurahan Semelagi Kecil

* Singkawang Selatan, 4 (empat) Kelurahan Yaitu :

1. Kelurahan Sedau,
2. Kelurahan Sijangkung,
3. Kelurahan Pangmilang, dan
4. Kelurahan Sagatani.

* Singkawang Timur, 5 (lima) Kelurahan Yaitu:

1. Kelurahan Sanggau Kulor,
2. Kelurahan Pajintan,
3. Kelurahan Nyarungkop,
4. Kelurahan Bagak Sahwa, dan
5. Kelurahan Mayasopa.

* Singkawang Tengah, 6 (enam) Kelurahan Yaitu :

1. Kelurahan Roban,
2. Kelurahan Condong,
3. Kelurahan Sekip Lama,
4. Kelurahan Jawa,
5. Kelurahan Sei Wie, dan
6. Kelurahan Bukit Batu.

Geografi

Dengan luas wilayah 504 km², Singkawang terletak di wilayah khatulistiwa dengan koordinat diantara 0°44’55,85” - 1°01’21,51"LS 108°051’47,6”-109°010’19”BT Batas-batas wilayah

* Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas
* Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Bengkayang
* Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Samalantan Kabupaten Bengkayang
* Barat : Berbatasan dengan Laut Cina Selatan, Laut Natuna

Jumlah penduduk

Populasi penduduk kota Singkawang setiap tahun mengalami peningkatan. Berdasarkan data Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Singkawang pada tahun 2008, tercatat sebanyak 198.907 jiwa , mayoritas penduduk adalah orang hakka/khek sekitar 62%, selebihnya suku Melayu, Dayak, Tio Ciu dan Jawa. Jumlah ini naik dari tahun 2007 yakni 197.079 jiwa. Pada tahun 2006, sebanyak 188.300 bermukim di kota ini. Penduduk di kota ini tersebar di lima kecamatan, yakni Singkawang Selatan, Singkawang Timur, Singkawang Utara, Singkawang Barat dan Singkawang Tengah. Dari lima daerah ini, terdapat 26 kelurahan. Untuk Singkawang Selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang, pada 2006 terdapat 37.396. Tahun berikutnya 2007 ada 40.708 dan pada tahun 2008 yang lalu ada 41.466 manusia. Di Singkawang Timur pada 2006, terdapat 18.951 jiwa dan tahun 2007, 19.022 jiwa. Jumlah itu naik menjadi 19.054 pada tahun 2008.Singkawang Utara tahun 2006, terdapat 20.287 jiwa. Pada tahun berikutnya, 2007, dihuni oleh 21.160 jiwa. Peningkatan terjadi pada tahun 2008 menjadi 21.401 manusia.

Wilayah Singkawang Barat 2006 silam, tercatat 59.534 penduduk. Jumlah tersebut naik secara signifikan pada 2007 menjadi 60.307 jiwa. Pada 2008 sebanyak 60.656 manusia hidup di Singkawang. Terakhir di Singkawang Tengah tahun 2006 ada 52.132 jiwa. Sedangkan 2007, terdapat 55.882 manusia. Jumlah yang signifikan terjadi pada 2008 menjadi 56.330 orang. Kesemua penduduk itu tersebar di wilayah Kota Singkawang yang memiliki luas 504,00 Km2. Laju pertumbuhan penduduk Kota Singkawang pada tahun 2006 sekitar 5,6 persen

Iklim

Secara umum wilayah Kota Singkawang beriklim tropis dengan suhu rata-rata berkisar antara 21,8°C sampai dengan 30,05°C. Iklim tropis di wilayah Kota Singkawang termasuk klasifikasi iklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata 2.819 mm/tahun atau 235 mm/bulan. Jumlah rata-rata hari hujan 157 hari/tahun atau rata-rata 13 hari hujan / bulan. Rata-rata kelembaban udara di kota Singkawang adalah 70 %. Curah hujan yang tertinggi terjadi pada bulan September sampai dengan Januari dan curah hujan terendah antara bulan Juni sampai dengan Agustus. Kota Singkawang memiliki wilayah datar dan sebagian besar merupakan dataran rendah antara 50 meter s/d 100 meter diatas permukaan laut. Kota Singkawang yang terletak pada 0° LS dan 109° BT, wilayahnya merupakan daerah hamparan dan berbukit serta sebelah Barat berada pada pesisir laut.

Tempat Wisata
Pantai Pasir Panjang

Pantai Pasir Panjang telah lama menjadi tempat rekreasi yang terkenal, menghadap ke laut Natuna serta beberapa pulau kecil di sekitarnya, antara lain pulau Lemukutan, pulau Kabung dan Pulau Randayan. Perahu-perahu kecil dan speed boat dapat disewa di sini untuk menuju ke pulau-pulau tersebut.Sebagai sebuah tempat rekreasi, obyek wisata ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang serta di sekitar pantai telah banyak hotel, cottage, toko-toko, diskotik dan fasilitas-fasilitas lainnya tersedia bagi wisatawan.Tempat ini sangat cocok bagi orang-orang yang menyukai olahraga renang, memancing, menyelam dan ski air atau berselancar. Pantai Pasir Panjang berada di Kecamatan Tujuhbelas, hanya 17 km dari pusat kota Singkawang.Kondisi jalan masuk telah beraspal dan dapat dilewati oleh kendaraan roda empat. Sarana transportasi dari dan ke Pasir Panjang berupa kendaraan umum, taksi, minibus maupun kendaraan pribadi.Hamparan pasir putih dan bebatuan yang memanjang disertai hembusan angin dan deburan ombak yang aman sebagai kawasan pemandian, suasana Pasir Panjang akan terasa pada saat matahari terbit dan tenggelam di cakrawala. Dengan ditemani deretan Gunung Besi dan pepohonan yang menaunginya semakin menambah keelokan dan kekhasan wilayah wisata ini. Fasilitas yang lengkap dan nyaman dapat Anda rasakan saat berwisata atau berlibur ke pantai Pasir Panjang ini. Mulai penginapan, kolam renang keluarga, tempat bermain anak-anak, warung-warung makan hingga fasilitas olahraga seperti motorcross, road race dan gokart. Anda dapat pula memancing langsung ke kawasan laut.

Sinka Island Park

Salah satu tujuan wisata baru di Singkawang terletak di kawasan wisata Teluk Karang/Teluk Ma'jantuh. Terletak sebelah selatan kota Singkawang 8 km sebelum memasuki kota Singkawang. Dari pinggir jalan raya Pontianak - Singkawang berjarak 3 km. Merupakan objek wisata masa depan yang menawarkan fasilitas hiburan modern dan alami, kawasan wisata tepi pantai ini menyajikan pemandangan pantai dan hiburan lainnya untuk keluarga yang ditopang dengan berbagai fasilitasnya seperti delman maupun kuda bagi pengunjung untuk disewa untuk mengelilingi taman rekreasi ini. Selain itu pengelola menyediakan kolam renang, canteen dan lainnya.
[sunting] Sinka Zoo

Sinka Zoo terletak di sebelah kawasan Sinka Island Park, tepatnya sebelah selatan dengan jarak 500 meter setelah memasuki Sinka Island Park. Keunikan kebun binatang ini terletak diberbagai penjuru mengelilingi gunung dan nampak keindahan laut dari atas gunung tersebut yang menampilkan hewan-hewan langka lokal maupun luar daerah, taman rekreasi ini juga memiliki mobil pembawa wisata untuk mengelilingi gunung. dan tak kala hebat nya pemandangan di atas gunung semua kota singkawang dengan jelas di lihat dari ketinggian puncak gunung bajau.

Taman Bukit Bougenville

Merupakan taman bunga yang terletak disebelah selatan tepatnya di Desa Sijangkung dan berjarak ±6 km dari kota Singkawang, posisinya terletak di kaki bukit berlatar belakang Gunung Pasi dan dikelilingi area hutan dan perkebunan. Taman ini memiliki luas 1,5 Ha, walaupun bunga bougenville yang menjadi tampilan utama, namun terdapat pula beragam bunga-bunga lainnya dan penataan taman yang asri untuk dapat dinikmati keluarga dan muda-mudi. Fasilitas yang disediakan untuk pengunjung relatif telah memberikan kesan "kenyamanan" untuk dinikmati, mulai dari sarana publik seperti tempat parkir, musholla, pondok-pondok tempat bersantai, rest room, cafetaria, kolam renang mini untuk anak-anak hingga hutan homogen yang dinamakan "Area Super Sejuk" dan dapat digunakan untuk area fotografi pengantin, alam dan sebagainya. Dilengkapi keramahan yang menyapa Anda dari tiap ruang hingga sajian menu sesuai keinginan Anda. Datang dan biarkan mata serta jiwa Anda menikmati indahnya panorama alam di Taman Bukit Bougenville.
Taman Chidayu

Berdampingan dengan taman Bougenville, Chidayu memiliki karakteristik khas dengan tempat pemancingan, pepohonan buah-buahan, taman bunga dan taman bermain anak-anak, kesejukan hembusan angin dapat kita nikmati sembari melihat sunset di ufuk barat dan hidangan cafe chidayu.

Taman Teratai Indah

Tidak sampai 10 menit dari kota, tempat rekreasi keluarga untuk menikmati pemandangan gunung yang berjejer menghiasi kota Singkawang, dengan nuansa 'Air' dapat pula bersenda gurau di danau buatan sembari mengengkol 'bebek air', berenang bersama keluarga dikolam renang dan menikmati sajian makanan dan minuman di restoran atau danau.

Pasar Hong Kong

Kelaparan di malam hari bukanlah persoalan, karena deretan gerobak yang menjual berbagai jenis makanan di pasar Hong Kong siap menuntaskannya .Pasar Hong Kong adalah sebutan orang-orang Singkawang untuk jalan Bawal dan sekitarnya di malam hari.Di pagi dan siang harinya, lokasi ini hanyalah jalan biasa tempat berlalu lalang berbagai kendaraan. Namun ketika malam tiba, akan dipadati gerobak-gerobak yang menjual berbagai jenis makanan.

Vihara Tri Dharma Bumi Raya

Kota Singkawang juga dikenal dengan sebutan kota Seribu Kuil, karena di setiap sudut kota ini dapat ditemui banyak bangunan wihara, atau lebih dikenal sebagai kelenteng atau pekong. Bangunan ini memiliki arsitektur yang khas, didominasi warna merah dan hiasan naga.

Pantai Kura Kura

Mempertahankan kondisi alam yang asli bisa menjadi konsep pengembangan objek wisata di Kalbar. Pantai Kura Kura dikelola memperhatikan konsep tersebut. Lingkungan pantai dipertahankan keasriannya sehingga turis asing pun tertarik menikmati keindahan alam. Pantai Kura Kura dalam kurun waktu satu tahun mulai dikenal. Pantai terletak di Kabupaten Bengkayang. Untuk mencapai lokasi wisata itu, dari Pontianak harus menempuh jalan sekitar 110 km selama 3 jam untuk sampai ke Tanjung Gundul. Bila dari Singkawang perjalanan ke Tanjung Gundul bisa mencapai 20 menit karena jaraknya sekitar 15 km. Setelah sampai ke areal Tanjung Gundul,dan diteruskan perjalan sekitar 3 km untuk dapat mencapai pantai Kura Kura yang berada di balik bukit kecil di bibir pantai.

Budaya


Cap Go Meh

Seperti halnya bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia lainnya, perayaan Imlek untuk menyambut tahun baru China merupakan tradisi termegah yang selalu dirayakan seluruh lapisan masyarakat Singkawang setiap tahun. Bagi mereka perayaan Imlek tidak ada bedanya dengan masyarakat Indonesia lainnya ketika merayakan Idul Fitri atau Natal. Tahun baru Imlek muncul dari tradisi masyarakat Tiongkok, yang dianggap sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas panenan dan sekaligus harapan agar musim berikutnya memperoleh hasil yang lebih baik. Imlek selalu dirayakan selama 15 hari berturut-turut dan hari puncak ke-15 disebut dengan Cap Go Meh. Dalam tradisi Tionghoa berarti malam ke-15 yang merupakan puncak perayaan Imlek, dan Cap Go Meh dirayakan secara khusus. Kalau mau ditelaah lebih jauh, Cap Go Meh di Indonesia sendiri merupakan perpaduan budaya Tiongkok dan Indonesia, yakni adanya lontong Cap Go Meh. Lontong adalah makanan asli Indonesia sedangkan Cap Go Meh adalah tradisi yang lahir dari Imlek.

Puncak acara Imlek atau Cap Go Meh ini dimaksud untuk menangkal gangguan atau kesialan di masa mendatang. Pengusiran roh-roh jahat dan peniadaan kesialan dalam Cap Go Meh disimbolkan dalam pertunjukan Tatung. Tatung adalah media utama Cap Go Meh. Atraksi Tatung dipenuhi dengan mistik dan menegangkan, karena banyak orang kesurupan, dan orang-orang inilah yang disebut Tatung. Upacara pemanggilan tatung dipimpin oleh pendeta yang sengaja mendatangkan roh orang yang sudah meninggal untuk merasuki Tatung. Roh-roh yang dipanggil diyakini sebagai roh-roh baik yang mampu menangkal roh jahat yang hendak mengganggu keharmonisan hidup masyarakat. Roh-roh yang dipanggil untuk dirasukkan ke dalam Tatung diyakini merupakan para tokoh pahlawan dalam legenda Tiongkok, seperti panglima perang, hakim, sastrawan, pangeran, pelacur yang sudah bertobat dan orang suci lainnya.

Roh-roh yang dipanggil dapat merasuki siapa saja, tergantung apakah para pemeran Tatung memenuhi syarat dalam tahapan yang ditentukan pendeta. Para Tatung diwajibkan berpuasa selama tiga hari sebelum hari perayaan yang maksudnya agar mereka berada dalam keadaan suci sebelum perayaan.

Dalam atraksi Tatung yang sudah dirasuki roh orang meninggal bertingkah aneh, ada yang menginjakinjak sebilah mata pedang atau pisau, ada pula yang menancapkan kawat-kawat baja runcing ke pipi kanan hingga menembus pipi kiri. Anehnya para Tatung itu sedikit pun tidak tergores atau terluka. Beberapa Tatung yang lain dengan lahapnya memakan hewan atau ayam hidup-hidup lalu meminum darahnya yang masih segar dan mentah. Di Singkawang banyak pribumi atau orang Dayak yang juga turut serta menjadi Tatung, mereka terdorong berpartisipasi karena ritual Tatung mirip upacara adat Dayak. Sejak pertama kali datang ke Singkawang masyarakat Tionghoa telah menjalin persahabatan erat dengan penduduk pribumi khususnya suku Dayak. Karena itu tidak ada kecanggungan di antara kedua etnis ini. Dahulunya Singkawang merupakan tempat transit para penambang emas yang berasal dari Tiongkok. Gelombang migrasi besar-besaran pada tahun 1760, membawa masyarakat suku Tionghoa Hakka dari Guangdong China selatan yang mendarat di Pulau Kalimantan. Mereka menetap untuk dipekerjakan sebagai kuli tambang emas dan intan di monterado, Kalimantan Barat. Meski secara fisik maupun budaya ada yang berasimilasi dengan penduduk pribumi, mereka juga tetap mempertahankan adat istiadat leluhur yang dipertahankan hingga kini. Karena pada umumnya mereka penganut Kong Hu Cu dan Buddha maka perayaan Tahun Baru China menjadi tradisi istimewa yang senantiasa mereka rayakan.

Di era Orde Baru perayaan Imlek khususnya ritual Tatung dilarang dipertontonkan di depan umum. Tetapi di era reformasi mantan Presiden Gus Dur mengizinkan kembali, bahkan pemerintahan berikutnya Megawati Soekarnoputri mengesahkan dalam bentuk undang-undang. Dengan demikian warga Tionghoa di Singkawang khususnya menjadi lebih leluasa untuk menjalankan tradisi atau upacara keagamaan mereka. Di dunia pariwisata,Tatung berpotensi untuk menarik turis dalam negeri dan mancanegara. Selain mengangkat nama Singkawang di dunia internasional, Tatung juga ikut meningkatkan perekonomian daerah setempat.


Gawai Dayak Naik Nango

Upacara Naik Dango yang merupakan kegiatan ritual seputar panen padi adalah ungkapan syukur masyarakat Dayak kepada Sang Pencipta akan hasil yang telah diperoleh. Upacara ini diadakan di setiap kabupaten termasuk kota Singkawang. Tempat penyelenggaraan dilaksanakan bergantian antar kecamatan setiap tahun, ditetapkan oleh Dewan Adat kabupaten setempat.Di samping upacara adat, diadakan pula pesta wisata dan budaya Naik Dango yang diisi dengan pertunjukan kesenian, lomba permainan tradisional, lomba kesenian daerah, pameran, seminar kebudayaan dan pasar rakyat.
Perekonomia
Perdagangan

Singkawang terkenal sebagai kota perdagangan terbesar kedua di Kalimantan Barat setelah Kota Pontianak. Letaknya di pantai barat sangat strategis, yakni berada di antara kabupaten Sambas dan Bengkayang, sangat menguntungkan Singkawang dalam mengembangkan daerahnya sebagai sentra bisnis dan pemasaran produk dari dan ke wilayah di sekitarnya. Selain juga menampung dan mendistribusikan barang-barang yang tidak diproduksi di Singkawang dan daerah sekitarnya, seperti barang-barang sandang, alat-alat pertanian dan lainnya. Sebagian besar barang yang diperdagangkan merupakan hasil bumi, seperti produk pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan, dan hasil kerajinan atau industri kecil di Singkawang dan kabupaten tetangga.

Pertanian dan Peternakan

Di Singkawang, wilayah yang cocok untuk pengembangan pertanian tanaman pangan dan hortikultura terdapat di Kecamatan Singkawang Selatan, Utara, dan Timur. Wilayah itu memiliki potensi yang cukup besar, baik dari segi lahan yang tersedia maupun jenis tanaman yang sesuai untuk dikembangkan. Lahan yang luas dan tanah yang subur serta tenaga kerja 11.829 orang merupakan faktor yang sangat mendukung bagi pengembangan agroindustri.

Tanaman jagung, misalnya, banyak diusahakan di Singkawang Selatan dan Timur. Komoditas ini baru tahun 2001 diusahakan di Singkawang Selatan seluas 10 hektar. Kebutuhan jagung untuk pakan ternak-sebagian besar untuk ayam ras petelur di Singkawang sangat besar, yakni 100 ton per hari. Singkawang sendiri belum bisa memenuhi kebutuhan pakan ternak tersebut, karena produksi tahun 2001 baru sekitar 20 ton. Hingga kini kebutuhan itu disuplai Kabupaten Bengkayang sebanyak 40 ton dan sisanya dari Semarang, Lampung, bahkan dari China.

Hasil pertanian itu selain dijual dalam bentuk buah segar, juga mulai diolah. Jeruk siam dan nanas, misalnya, dibuat sari jeruk, minuman ringan, dan nanas dalam kaleng. Demikian pula pisang, dipasarkan dalam bentuk tepung pisang, pisang selai, dan keripik pisang. Usaha industri ini mulai berkembang walau masih dalam skala industri kecil. Industri secara umum banyak terdapat di Singkawang Barat, berupa industri pengolahan bahan makanan dan minuman ringan. Ada juga industri furnitur dari kayu yang bahan baku serta pemasarannya bersifat lokal.

Hasil peternakan, terutama ayam petelur dan babi. Produksi peternakan selain untuk konsumsi sendiri, beberapa peternak besar, terutama telur ayam dan babi, juga dipasarkan ke luar Kota Singkawang. Bahkan telur ayam menguasai hampir 95 persen pasar di Kalimantan Barat.
[sunting] Industri

Hasil industri yang menjadi produk andalan adalah keramik. Industri ini telah lama berkembang dan pasarannya pun merambah ke mancanegara meskipun masih berskala industri kecil. Ada delapan unit usaha yang bergerak di bidang usaha keramik dan dikelola turun-temurun. Pembuatan keramik tradisional itu terdapat di Desa Sakok, Kelurahan Sedau, Singkawang Selatan. Buatannya sangat menarik dan artistik bergaya Dinasti Ming. Ciri khasnya terletak pada desain yang berupa gambar naga. Keramik ini telah memenuhi pasaran ekspor ke Singapura, Malaysia, dan negara lainnya. Kota singkawang juga terkenal dari hasil industri kecil dengan makanan khasnya yaitu tahu dan mie Singkawang.Dan ini sering dijadikan oleh oleh bagi para pelancong yang datang ke Singkawang. Rasa dan Aroma tahu Singkawang memiliki ciri khas tersendiri. Makanan berbahan dasar kedelai yang dibuat secara tradisional ini terasa lembut dan terlihat bersih, berbeda dengan tahu umumnya yang mungkin terasa sedikit asam. Hasil sampingan dari pembuatan Tahu Singkawang, adalah bubur tahu dan air tahu.
(Wikepedia)

Batu Akik Karya Haji Rahim

Batu Akik Karya Haji Rahim
Batu akik merupakan salah satu potensi Kota Singkawang

Potensi-Potensi Kota Singkawang

Potensi-Potensi Kota Singkawang
Salah satu unsur penunjang pariwisata, yang termaktub dalam SAPTA PESONA adalah KENANGAN. Manik-manik ini merupakan salah satu potensi SAPTA PESONA yang ke-7 yaitu KENANGAN. Keterampilan menganyam dan menyusun serta merangkai manik-manik, perlu mendapat perhatian baik dari Pemerintah maupun masyarakat, supaya kerajinan ini tidak punah wajib dilestarikan dan diturunkan ke generasi kita. Bagaimana kalau kita masukkan dalam salah satu MULOK atau Ekstra Kurikuler di sekolah??? setuju?????

Pantaiku.....

Pantaiku.....
Singkawang ditakdirkan sebagai kota dengan segudang potensi pariwisata yang dianugerahkan ALLAH.SWT. Salah satu potensi tersebut adalah, Singkawang memiliki bermacam-macam pantai yang bisa menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke kota kita tercinta. Sebagai masyarakat Singkawang, sepantasnya bangga dan bersukur dengan anugerah tersebut. Salah satu bukti sukur akan nikmat ILLAHI kita cukup dengan berpartisipasi menjaga kebersihan dan lingkungannya dan lingkungan kita. Salam....

Cuwilan Blog Anakku "YUDISTIRA"

YUDISTIRA-SINGKAWANG
Indonesia
22 agustus 2000 saya diberi kesempatan ALLAH SWT menghirup udara di dunia ini melalui perjuangan ibu ISTRI HANDAYANI dan doa serta pengorbanan bapakku KARYADI. Orang tuaku memberi nama LUTHFI ADITYA YUDISTIRA CARERA SATRIA WIBAWA, panggil saja YUDIS....saya sekolah di SD-IT Singkawang kelas IV. Dokter merupakan cita-cita saya, nonton film kartun dan main games hoby saya....makanan favorit saya sate dan nasi goreng. Saya berjanji akan memenuhi dan berusaha mewujudkan harapan dan doa orang tua saya, untuk menjadi dokter yang bisa mengabdikan keahlianku kepada sesama. Mohon doa restunya ya...ibu, bapak, dan semua pengunjung blog saya.....salam

Aktifitasku

Aktifitasku
Panen Rambutan Dikebunku

Jumat, 27 November 2009

Tembak

Diposkan oleh YUDISTIRA-SINGKAWANG di 19:53
Label: गम्बर कोलेक्सी तानते अनीता-handayani

Sabtu, 21 November 2009

panen

Diposkan oleh YUDISTIRA-SINGKAWANG di 23:00 0 komentar
Label: albumku

Panen

Diposkan oleh YUDISTIRA-SINGKAWANG di 22:54 0 komentar
Label: albumku

Walau bogang PEDE saja....

Diposkan oleh YUDISTIRA-SINGKAWANG di 22:01 0 komentar

Liburan di Taman Pasir Panjang Indah Singkawang






Sekilas Mengenal Blog Pol PP Kota Singkawang

SSelamat Datang

Assalammualaikum.Wr.Wb. Selamat datang di blog Satuan Polisi Pamong Praja Kota Singkawang. Blog ini kami sajikan, dalam upaya memberikan informasi seputar Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dan segala aktivitas yang dilakukan aparatur Polsi Pamong Praja.
Dalam upaya menunjang Visi Kota Singkawang 'SPEKTAKULER' Satuan Polisi Pamong Praja Kota Singkawang, berusaha melaksanakan tugas pokok ungsi dengan sebaik-baiknya. Persuasif dan kekeluargaan merupakan strategi kami dalam melakukan pembinaan kepada masyarakat, dalam upaya menciptakan ketertiban. Dalam kesempatan ini saya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bahu membahu dan bekerjasama dalam menjaga dan menciptakan keertiban di lingkungan kita. Tak ada gading yang tak retak, sebagai upaya dalam mewujudkan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esuk harus lebih baik dari hari ini.....kritik dan saran yang membangun dari semua pihak kami antikan. silakan sampaikan komentar atau saran melali blog ini atau di email polppskw@gmail.com. Wassalam

Beringin Berbuah Lampion

Beringin Berbuah Lampion
Tak ada yang tak mungkin di dunia ini, setiap tujuan yang kita cita-citakan Insya Allah dengan tekat kuat,, tanggung jawab penuh, ikhlas dalam setiap mengemban tugas, disertai doa dan tawakal, Insya Allah cita dan harapan akan terwujud. Rintangan berupa fitnah dan godaan yang menyesatkan akan terurai dan kalah karena kebenaran.

Misiku.....Budayaku....Sejarah Hidupku....

Misiku.....Budayaku....Sejarah Hidupku....
Setiap saat dan setiap waktu, Pol PP Kota Singkawang siap mengemban tugas, menegakkan aturan (perda) dan menciptakan ketertiban Kota tercinta.

Album Activiy

Album Activiy
Penertiban Gepeng

Istirahat sejenak, setelah melakukan tugas

Open House Imlek ke Wagub Kal-Bar

Srikandi Pol PP Singkawang

srikandi pol pp singkawang
dalam menunjang kesetaraan gender, tidak pandang bulu wanita ataupun pria Pol PP Kota Singkawang harus sama-sama berkiprah dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Satuan.

Arsip Kegiatan Saat Di Satpol PP

Jumat, 19 Februari 2010

Empat Pemasok Gepeng Dibekuk


SINGKAWANG – Satuan Polisi Pamong Praja Kota Singkawang berhasil membekuk empat orang yang diduga sebagai pemasok yang mengkoordinir para pengemis untuk menjalankan aksi di Kota Singkawang, saat razia kemarin (18/2) dimulai pukul 06.00 WIB pagi. “Kita berhasil mengamankan empat orang yang diduga sebagai koordinator pengemis di Kota Singkawang. Mereka ini tugasnya, mengatur mulai dari kedatangan, penginapan, makan dan minum, para pengemis. Mereka adalah Sh, Sl, Sa, Ms. Keempat pria ini berasal dari Sumenep, Jawa Timur,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Singkawang Karyadi, Kamis (18/2) di kantornya.

“Kita proses. Mereka berjanji dan membuat surat pernyataan tidak akan mengerahkan lagi anak buahnya ke Kalbar, termasuk di Kota Singkawang. Mereka harus kembali ke tempat asalnya,” lanjut Karyadi.Karyadi menegaskan, informasi yang diperoleh dari inteligen Sat Pol PP Singkawang, bahwa para koordinator ini mengambil semua hasil dari pengemis setiap hari usai melaksanakan aksinya di Kota Singkawang. “Mereka hanya memberi kebutuhan hidup, makan minum, dan transportasi menuju lokasi ditanggung. Nanti, setelah target waktu selesai, para pengemis akan mendapatkan bagian dan meninggalkan Kota Singkawang,” kata Karyadi.
Razia berlangsung kondusif. Sat Pol PP menerjunkan 52 anggotanya. Di back up 20 anggota dari Polres Singkawang. Bekerjasama dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Singkawang, Dinas Kesehatan Singkawang. Bagian Kesra Setda Pemkot Singkawang. Didukung Dinsos Provinsi Kalbar, laporan masyarakat dan DPRD Kota Singkawang. Razia dibagi tiga rute. Pertama Jalan Alianyang, Jalan Yos Ssudarso, Jalan P. Natuna, Jalan Sejahtera dan seputar pasar beringin bagian utara. Rute kedua, Jalan A Yani, Jalan Diponegoro, Jalan Sejahtera, Jalan Kalimantan, Terminal Bengkayang dan Pasar Beringin Bagian Timur. Rute ketiga, yakni, kawasan Gunung Sari, Jalan Firdaus, Jalan P. Antasari jalan menuju Kantor Pos Singkawang, kawasan Pasar Babi dan seputar Pasar Beringin bagian selatan.
“Secara keseluruhan dari razia yang dilakukan secara tegas, profesional dan humanis, sehingga tidak menimbulkan ekses negatif di masyarakat ini berhasil mengamankan 46 orang pengemis termasuk empat koordinatornya,” kata Karyadi. Dia merincikan, bahwa koordinator pengemis empat orang, gepeng 32 orang, dan pencari sumbangan 10 orang. Tegas Karyadi kategori usia, yakni 1-17 tahun satu orang, 18-45 tahun 28 orang, 46-70 tahun 12 orang, 71-80 tahun lima orang. Berdasarkan kondisi fisik, kata Karyadi, cacat fisik enam orang, bisu, dua orang dan sehat fisik 38 orang. Pengemis tersebut, kebanyakan berasal dari luar provinsi Kalbar, yang dikoordinir.
Yakni 39 orang. Rinciannya, adalah Jatim 24 orang, Sulawesi enam orang, Jateng enam orang, Banjarmasin Kalsel, empat orang dan Kaltim satu orang. Sedangkan dari luar Kota Singkawang, tiga orang yakni dua dari Sambas, dan satu dari Pontianak. “Sedangkan yang berasal dari Kota Singkawang sebanyak empat orang,” tegasnya. Setelah diamankan, jelas Karyadi, yang terjaring difoto satu persatu, didata, dan dibuatkan surat pernyataan.
“Selanjutnya, para pengemis itu di bawak ke UPT Panti Sosial Dinsos Kalbar di Sui Ambawang Kabupaten Kubu Raya, untuk dibina dan diberikan keterampilan, bekal hidup. Dan ada juga yang dikembalikan ke tempat asalnya. Nanti dikoordinasikan oleh Dinsos Singkawang dan Dinsos Provinsi Kalbar. Kalau kurang waras, akan kita simpan di Rumah Sakit Jiwa. Keberhasilan razia ini selanjutnya Sat Pol PP Kota Singkawang akan mengundang masyarakat sekitar TKP, pemilik rumah yang ditempati pengemis, lurah, camat, untuk rapat koordinasi agar peran serta meningkatkan kenyamanan dan ketentraman di Kota Singkawang bisa ditingkatkan.
“Sehingga Singkawang, sebagai destinasi kota wisata benar-benar terwujud, aman dan nyaman dirasakan wisatawan domestik maupun mancanegara,” katanya. Di lokasi Jalan A Yani, razia turut menjadi perhatian warga. Menurut warga yang ditemui, para pengemis ini, sudah lama bermukim di sana. Kebanyakan, memang bukan warga setempat. Melainkan dari luar.

“Biasanya mereka turun pagi-pagi. Ada yang diantar. Pakai ojek juga ada. Kita malu sebagai warga di sini sebenarnya dengan banyaknya pengemis ini,” kata salah satu warga yang minta identitasnya dirahasiakan. Kepala Dinsosnakertrans Singkawang, Juandi mengakui razia ini sangat positif. “Terima kasih sekali karena ini adalah upaya dan tanggung jawab dari pemerintah. Bukan hanya aparatur pemerintah saja. Melainkan masyarakat juga harus bertanggungjawab. Peran RT adalah harus mencatat orang keluar masuk di lingkungannya, dalam rangka pengamanan lingkungan,” kata Juandi.Histeris Sementara itu, semua gepeng tersebut usai dijaring dibawa di markas sementara Sat Pol PP Kota Singkawang di Komplek Stadion Kridasana Singkawang. Saat petugas melakukan pendataan, tiba-tiba seorang gepeng paruh baya mengamuk. Dia juga mengoceh. Bahkan, anggota Sat Pol PP yang berupaya menenangkan, tak luput dari sasaran kemarahannya. Wanita paruh baya ini, berkali-kali dibawa masuk ke ruangan. Namun, ia kembali keluar sambil mengoceh. Petugas Sat Pol PP pun, sempat dipukul dengan sandal yang dikenakan. Ia bahkan berbaring di lantai. Petugas dibuat sibuk. Tak lama kemudian, perempuan paruh baya ini berhasil ditenangkan. (ody)
Diposkan oleh Sekapur Sirih Kasat Pol PP di 03.40 Tidak ada komentar:

Kamis, 18 Februari 2010

Polisi Pamong Praja Siap Amankan Imlek dan Cap Go Meh

Polisi Pamong Praja Kota Singkawang siap mengamankan rangkaian kegiatan dalam kegiatan Festival Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang, yang akan dilaksanakan tanggal 24 Januari hingga 9 Februari mendatang. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Singkawang, Karyadi mengatakan bahwa, pihaknya selama ini selalu melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Instansi terkait, dalam upaya menjaga ketertiban dan kelancaran jalannya Festival Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang. “Langkah yang sudah kami tempuh selama ini, selain melakukan persiapan-persiapan melalui rapat kordinasi dengan Instansi terkait, kami juga sudah action. Salah satu bukti nyata antara lain, kemarin sudah ditertibkan Gelandangan dan Pengemis yang ada di Kota Singkawang. Mereka kita tertibkan dan selanjutnya dilakukan kerjasama dan pembinaan oleh Dinas Sosial Kota Singkawang dan Dinas Sosial Propinsi Kalimantan barat. Kami menganalisa keberadaan Gepeng ini, apabila tidak kita antisipasi dan tertibkan semakin lama akan semakin banyak dan secara tidak langsung akan memberikan image yang tidak bagus bagi Kota Singkawang”. Kata Karyadi di ruang kerjanya hari ini.

Untuk perayaan yang menjadi event nasional tersebut, semua pesonil di Satuan Polisi Pamong Praja Kota Singkawang baik laki-laki maupun perempuan telah disiapkan untuk selalu siaga menjaga ketertiban. Bukan hanya pihak Polisi Pamong Praja , pengamanan juga akan melibatkan pihak keamanan lainnya, seperti TNI dan POLRES Kota Singkawang.

Dengan tugas dan tanggung jawab yang telah menjadi kewjiban, pihak Satuan Polisi Pamong Praja siap untuk memberikan pelayanan dan menjaga ketertiban pada masyarakat dari gangguan kemanan.
Diposkan oleh Sekapur Sirih Kasat Pol PP di 18.22 Tidak ada komentar:
Label: imlek

Album Kegiatan








Diposkan oleh Sekapur Sirih Kasat Pol PP di 08.12 2 komentar:
Label: album foto keg.

Jumat, 12 Februari 2010

Pol PP Datang, Pekerja Lari Pontang-panting Penertiban Galian C di Pasir Panjang


SINGKAWANG. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Singkawang bersama Dinas Bina Marga, SDA dan ESDM Kota Singkawang, Rabu (10/2) pagi menggelar penertiban terhadap aktivitas galian C di kawasan antara Palm Beach dan lapangan tembak. Seperti biasa, ketika dirazia para pekerja lari pontang-panting hingga masuk ke hutan.

Kepala Satpol PP Kota Singkawang Karyadi kepada Equator, Rabu (10/2) membenarkan adanya razia. “Saat kita masuk ke lokasi, para pekerja lari pontang-panting. Karena lokasinya terlihat dari jalan raya, maka mereka bisa melihat kedatangan petugas,” katanya.

Suami dari Kepala Bidang (Kabid) Informasi dan Komunikasi (Infokom) Dishubkominfo Kota Singkawang Istri Handayani ini menjelaskan, Satpol PP menurunkan dua regu dalam razia yang dipimpin Kasi Ops Satpol PP Usman BS.

Penertiban yang dilakukan Satpol PP bersama dinas terkait merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat, bahwa ada aktivitas galian C disana. Lalu diterjunkan anggota ke lokasi di tengah hujan deras. Berdasarkan informasi dari petugas Satpol PP, mereka hanya berhasil menyita barang-barang milik para pekerja.

“Kita sita beberapa alat yang dipakai untuk tempat tinggal sementara. Juga alat makan dan minum mereka,” tegas Karyadi.

Ia mengarahkan kepada petugas agar tegas dalam melakukan penertiban, selain tentunya tetap melakukan dengan tindakan persuasif dan humanis. Karyadi melanjutkan, penertiban ini juga untuk menindaklanjuti peraturan Walikota (Perwako) Nomor 44 tahun 2009. “Satpol PP siap mengamankan aturan perundang-undangan, dan kebijakan dari Pemkot Singkawang. Kita berharap masyarakat juga ikut terlibat, karena ini untuk kepentingan kita semua,” pungkas Karyadi.

Ia menambahkan, beberapa masyarakat yang ditemui di sekitar lokasi meminta tim Satpol PP agar melakukan sosialisasi mengenai bahaya kerusakan lingkungan. “Diharapkan masyarakat membantu dan melaporkan ke Satpol PP,” kata Karyadi.

Di tempat terpisah, Kasi Ops Satpol PP Kota Singkawang Usman BS mengungkapkan, dari kejauhan para pekerja sudah melihat kedatangan petugas. Begitu petugas mendekat lanjut Usman, para pekerja langsung melarikan diri.

“Pekerja sudah tahu kedatangan kami. Begitu kami masuk mendekat ke lokasi, mereka langsung lari. Dari kejauhan kelihatan mereka melarikan diri. Mereka lari masuk ke dalam hutan,” kata Usman.

Petugas tidak berhasil menangkap para pekerja karena kabur. Truk yang sedang memuat pasir juga tak ada yang diamankan. “Sepertinya mereka memiliki mata-mata di depan memberitahukan ada kedatangan petugas, sehingga tidak ada truk yang masuk,” kata Usman.

Lokasi yang dirazia kali ini adalah, antara perbatasan Palm Beach Singkawang dan lapangan tembak. Kurang lebih 400 meter dari jalan raya. Penertiban dimulai pukul 09.00 hingga 11.00.

Seperti pernah diberitakan, Kadis Bina Marga, SDA dan ESDM Kota Singkawang Rasiwan menegaskan, sudah ada lima lokasi yang dilegalkan untuk galian C. Hal ini berdasarkan Perwako Singkawang nomor 44 tahun 2009.

Lima lokasi dan jenis tambang galian C legal di Singkawang, yakni jenis pasir seluas 36 hektar di belakang Dodiklat Kecamatan Singkawang Selatan (Singsel), tanah merah di Jalan Baru di belakang Taman Rekreasi Teratai Singkawang Barat seluas 24 hektar. Kemudian, tanah merah di dekat Hang Moi Pasar Kulor Kecamatan Singkawang Timur (Singtim) seluas 8 hektar.

Selanjutnya, untuk tanah merah di Kaliasin Luar Kecamatan Singkawang Selatan (Singsel) seluas 8 hektar. Serta untuk jenis tambang batu granit ada di Naram Hulu Kecamatan Singkawang Utara (Singut) seluas 2 hektar. “Di luar ketentuan, berdasarkan SK Wali Kota adalah ilegal,” tegas Rasiwan beberapa waktu lalu. (oVa)/www.equator-news.com
Diposkan oleh Sekapur Sirih Kasat Pol PP di 06.10 4 komentar:
Label: razia galian c

Karyadi Komandan Satpol PP


SINGKAWANG – Karyadi jabat Komandan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Singkawang. Dia dilantik, Jum’at (6/2) oleh Wakil Wali Kota Singkawang Drs. Edy R Yacoub Msi, di Aula Bappeda Singkawang. Sebelumnya Karyadi, menjabat Kepala Bagian Hubungan Antar Lembaga Humas Protokol dan Perpustakaan Sekretariat DPRD Singkawang. Sedangkan posisi Karyadi diisi oleh Apriyanto, yang lengser dari jabatan Camat Singkawang Selatan, digantikan Lukas Suharyadi. Sebelumnya Lukas adalah Camat Singkawang Timur. Dia digantikan oleh Paulus Oktavianus Koni, yang sebelumnya berdinas di Inspektorat. Wakil Wali Kota juga melantik, Rahmad Santoso, menggantikan P.O Koni. Rahmad menjabat sebagai Inspektorat Pembantu Wilayah I Inspektorat Daerah.

Wakil Wali Kota menegaskan, pelantikan pejabat ini merupakan jawaban atas janji yang diutarakan setahun lalu. Dimana saat itu para pejabat yang dilantik akan dievaluasi dalam jangka waktu setahun. “Ini mutasi. Dimana kita mengisi kotak kosong untuk jabatan struktur. Karena ini merupakan sesuatu yang rutin yang bisa dilakukan, baik itu mutasi horizontal maupun promosi,” kata Edy R Yacoub didampingi Kabag Humas Protokol Setda Pemkot Singkawang Martinus Missa. “Siapapun memungkinkan diganti. Yang kosong diisi. Kita cari orang yang tepat untuk mengisi suatu jabatan. Ini janji yang kita realisasikan untuk melakukan evaluasi setahun yang lalu,” lanjut Edy.

Dia menegaskan setiap posisi dalam struktur pemerintahan adalah sama. Ia mengatakan, tidak seharusnya ada keluhan dari pejabat yang digantikan. Menurut Edy pergantian ini merupakan suatu upaya pembinaan karir. Mutasi juga memberikan pengalaman bagi pejabat tersebut. “Kalau di situ-situ saja, nanti tidak ada pengalaman dan keterampilannya. Kalau ada mutasi nanti pengalaman jadi lebih lengkap. Ini bukan tergantung like or dislike, tapi berdasarkan kinerja,” kata Wawako.Edy kembali menegaskan, untuk eselon II sedang digodok. Tegasnya, pasti ada pergantian dalam waktu dekat ini. “Tergantung hasil evaluasi. Kita juga libatkan baperjakat,” tegasnya.

Untuk Direktur PDAM Singkawang, tegas Edy memang belum didefinitifkan. Karena kata Edy akan dievaluasi persemester. “Dan tergantung nantinya bentuk PDAM seperti apa,” kata Edy. Pemerintah tengah mengkaji mengenai PDAM ke depan. Apakah akan dikelola oleh swasta, pemerintah dan swasta, atau pemerintah sendiri. “Pembenahan PDAM sekarang sudah lumayan. Terutama persoalan internal,” kata Edy. (ody)/www.pontianakpost.com

Cari Blog Ini

Pengikut

Kumpulan Peristiwa di Blog PolPP Kota Singkawang

Jumat, 19 Februari 2010

Empat Pemasok Gepeng Dibekuk


SINGKAWANG – Satuan Polisi Pamong Praja Kota Singkawang berhasil membekuk empat orang yang diduga sebagai pemasok yang mengkoordinir para pengemis untuk menjalankan aksi di Kota Singkawang, saat razia kemarin (18/2) dimulai pukul 06.00 WIB pagi. “Kita berhasil mengamankan empat orang yang diduga sebagai koordinator pengemis di Kota Singkawang. Mereka ini tugasnya, mengatur mulai dari kedatangan, penginapan, makan dan minum, para pengemis. Mereka adalah Sh, Sl, Sa, Ms. Keempat pria ini berasal dari Sumenep, Jawa Timur,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Singkawang Karyadi, Kamis (18/2) di kantornya.

“Kita proses. Mereka berjanji dan membuat surat pernyataan tidak akan mengerahkan lagi anak buahnya ke Kalbar, termasuk di Kota Singkawang. Mereka harus kembali ke tempat asalnya,” lanjut Karyadi.Karyadi menegaskan, informasi yang diperoleh dari inteligen Sat Pol PP Singkawang, bahwa para koordinator ini mengambil semua hasil dari pengemis setiap hari usai melaksanakan aksinya di Kota Singkawang. “Mereka hanya memberi kebutuhan hidup, makan minum, dan transportasi menuju lokasi ditanggung. Nanti, setelah target waktu selesai, para pengemis akan mendapatkan bagian dan meninggalkan Kota Singkawang,” kata Karyadi.
Razia berlangsung kondusif. Sat Pol PP menerjunkan 52 anggotanya. Di back up 20 anggota dari Polres Singkawang. Bekerjasama dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Singkawang, Dinas Kesehatan Singkawang. Bagian Kesra Setda Pemkot Singkawang. Didukung Dinsos Provinsi Kalbar, laporan masyarakat dan DPRD Kota Singkawang. Razia dibagi tiga rute. Pertama Jalan Alianyang, Jalan Yos Ssudarso, Jalan P. Natuna, Jalan Sejahtera dan seputar pasar beringin bagian utara. Rute kedua, Jalan A Yani, Jalan Diponegoro, Jalan Sejahtera, Jalan Kalimantan, Terminal Bengkayang dan Pasar Beringin Bagian Timur. Rute ketiga, yakni, kawasan Gunung Sari, Jalan Firdaus, Jalan P. Antasari jalan menuju Kantor Pos Singkawang, kawasan Pasar Babi dan seputar Pasar Beringin bagian selatan.
“Secara keseluruhan dari razia yang dilakukan secara tegas, profesional dan humanis, sehingga tidak menimbulkan ekses negatif di masyarakat ini berhasil mengamankan 46 orang pengemis termasuk empat koordinatornya,” kata Karyadi. Dia merincikan, bahwa koordinator pengemis empat orang, gepeng 32 orang, dan pencari sumbangan 10 orang. Tegas Karyadi kategori usia, yakni 1-17 tahun satu orang, 18-45 tahun 28 orang, 46-70 tahun 12 orang, 71-80 tahun lima orang. Berdasarkan kondisi fisik, kata Karyadi, cacat fisik enam orang, bisu, dua orang dan sehat fisik 38 orang. Pengemis tersebut, kebanyakan berasal dari luar provinsi Kalbar, yang dikoordinir.
Yakni 39 orang. Rinciannya, adalah Jatim 24 orang, Sulawesi enam orang, Jateng enam orang, Banjarmasin Kalsel, empat orang dan Kaltim satu orang. Sedangkan dari luar Kota Singkawang, tiga orang yakni dua dari Sambas, dan satu dari Pontianak. “Sedangkan yang berasal dari Kota Singkawang sebanyak empat orang,” tegasnya. Setelah diamankan, jelas Karyadi, yang terjaring difoto satu persatu, didata, dan dibuatkan surat pernyataan.
“Selanjutnya, para pengemis itu di bawak ke UPT Panti Sosial Dinsos Kalbar di Sui Ambawang Kabupaten Kubu Raya, untuk dibina dan diberikan keterampilan, bekal hidup. Dan ada juga yang dikembalikan ke tempat asalnya. Nanti dikoordinasikan oleh Dinsos Singkawang dan Dinsos Provinsi Kalbar. Kalau kurang waras, akan kita simpan di Rumah Sakit Jiwa. Keberhasilan razia ini selanjutnya Sat Pol PP Kota Singkawang akan mengundang masyarakat sekitar TKP, pemilik rumah yang ditempati pengemis, lurah, camat, untuk rapat koordinasi agar peran serta meningkatkan kenyamanan dan ketentraman di Kota Singkawang bisa ditingkatkan.
“Sehingga Singkawang, sebagai destinasi kota wisata benar-benar terwujud, aman dan nyaman dirasakan wisatawan domestik maupun mancanegara,” katanya. Di lokasi Jalan A Yani, razia turut menjadi perhatian warga. Menurut warga yang ditemui, para pengemis ini, sudah lama bermukim di sana. Kebanyakan, memang bukan warga setempat. Melainkan dari luar.

“Biasanya mereka turun pagi-pagi. Ada yang diantar. Pakai ojek juga ada. Kita malu sebagai warga di sini sebenarnya dengan banyaknya pengemis ini,” kata salah satu warga yang minta identitasnya dirahasiakan. Kepala Dinsosnakertrans Singkawang, Juandi mengakui razia ini sangat positif. “Terima kasih sekali karena ini adalah upaya dan tanggung jawab dari pemerintah. Bukan hanya aparatur pemerintah saja. Melainkan masyarakat juga harus bertanggungjawab. Peran RT adalah harus mencatat orang keluar masuk di lingkungannya, dalam rangka pengamanan lingkungan,” kata Juandi.Histeris Sementara itu, semua gepeng tersebut usai dijaring dibawa di markas sementara Sat Pol PP Kota Singkawang di Komplek Stadion Kridasana Singkawang. Saat petugas melakukan pendataan, tiba-tiba seorang gepeng paruh baya mengamuk. Dia juga mengoceh. Bahkan, anggota Sat Pol PP yang berupaya menenangkan, tak luput dari sasaran kemarahannya. Wanita paruh baya ini, berkali-kali dibawa masuk ke ruangan. Namun, ia kembali keluar sambil mengoceh. Petugas Sat Pol PP pun, sempat dipukul dengan sandal yang dikenakan. Ia bahkan berbaring di lantai. Petugas dibuat sibuk. Tak lama kemudian, perempuan paruh baya ini berhasil ditenangkan. (ody)
Diposkan oleh Sekapur Sirih Kasat Pol PP di 03:40 0 komentar

Kamis, 18 Februari 2010

Polisi Pamong Praja Siap Amankan Imlek dan Cap Go Meh

Polisi Pamong Praja Kota Singkawang siap mengamankan rangkaian kegiatan dalam kegiatan Festival Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang, yang akan dilaksanakan tanggal 24 Januari hingga 9 Februari mendatang. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Singkawang, Karyadi mengatakan bahwa, pihaknya selama ini selalu melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Instansi terkait, dalam upaya menjaga ketertiban dan kelancaran jalannya Festival Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang. “Langkah yang sudah kami tempuh selama ini, selain melakukan persiapan-persiapan melalui rapat kordinasi dengan Instansi terkait, kami juga sudah action. Salah satu bukti nyata antara lain, kemarin sudah ditertibkan Gelandangan dan Pengemis yang ada di Kota Singkawang. Mereka kita tertibkan dan selanjutnya dilakukan kerjasama dan pembinaan oleh Dinas Sosial Kota Singkawang dan Dinas Sosial Propinsi Kalimantan barat. Kami menganalisa keberadaan Gepeng ini, apabila tidak kita antisipasi dan tertibkan semakin lama akan semakin banyak dan secara tidak langsung akan memberikan image yang tidak bagus bagi Kota Singkawang”. Kata Karyadi di ruang kerjanya hari ini.

Untuk perayaan yang menjadi event nasional tersebut, semua pesonil di Satuan Polisi Pamong Praja Kota Singkawang baik laki-laki maupun perempuan telah disiapkan untuk selalu siaga menjaga ketertiban. Bukan hanya pihak Polisi Pamong Praja , pengamanan juga akan melibatkan pihak keamanan lainnya, seperti TNI dan POLRES Kota Singkawang.

Dengan tugas dan tanggung jawab yang telah menjadi kewjiban, pihak Satuan Polisi Pamong Praja siap untuk memberikan pelayanan dan menjaga ketertiban pada masyarakat dari gangguan kemanan.
Diposkan oleh Sekapur Sirih Kasat Pol PP di 18:22 0 komentar
Label: imlek

Album Kegiatan








Diposkan oleh Sekapur Sirih Kasat Pol PP di 08:12 1 komentar
Label: album foto keg.

Jumat, 12 Februari 2010

Pol PP Datang, Pekerja Lari Pontang-panting Penertiban Galian C di Pasir Panjang


SINGKAWANG. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Singkawang bersama Dinas Bina Marga, SDA dan ESDM Kota Singkawang, Rabu (10/2) pagi menggelar penertiban terhadap aktivitas galian C di kawasan antara Palm Beach dan lapangan tembak. Seperti biasa, ketika dirazia para pekerja lari pontang-panting hingga masuk ke hutan.

Kepala Satpol PP Kota Singkawang Karyadi kepada Equator, Rabu (10/2) membenarkan adanya razia. “Saat kita masuk ke lokasi, para pekerja lari pontang-panting. Karena lokasinya terlihat dari jalan raya, maka mereka bisa melihat kedatangan petugas,” katanya.

Suami dari Kepala Bidang (Kabid) Informasi dan Komunikasi (Infokom) Dishubkominfo Kota Singkawang Istri Handayani ini menjelaskan, Satpol PP menurunkan dua regu dalam razia yang dipimpin Kasi Ops Satpol PP Usman BS.

Penertiban yang dilakukan Satpol PP bersama dinas terkait merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat, bahwa ada aktivitas galian C disana. Lalu diterjunkan anggota ke lokasi di tengah hujan deras. Berdasarkan informasi dari petugas Satpol PP, mereka hanya berhasil menyita barang-barang milik para pekerja.

“Kita sita beberapa alat yang dipakai untuk tempat tinggal sementara. Juga alat makan dan minum mereka,” tegas Karyadi.

Ia mengarahkan kepada petugas agar tegas dalam melakukan penertiban, selain tentunya tetap melakukan dengan tindakan persuasif dan humanis. Karyadi melanjutkan, penertiban ini juga untuk menindaklanjuti peraturan Walikota (Perwako) Nomor 44 tahun 2009. “Satpol PP siap mengamankan aturan perundang-undangan, dan kebijakan dari Pemkot Singkawang. Kita berharap masyarakat juga ikut terlibat, karena ini untuk kepentingan kita semua,” pungkas Karyadi.

Ia menambahkan, beberapa masyarakat yang ditemui di sekitar lokasi meminta tim Satpol PP agar melakukan sosialisasi mengenai bahaya kerusakan lingkungan. “Diharapkan masyarakat membantu dan melaporkan ke Satpol PP,” kata Karyadi.

Di tempat terpisah, Kasi Ops Satpol PP Kota Singkawang Usman BS mengungkapkan, dari kejauhan para pekerja sudah melihat kedatangan petugas. Begitu petugas mendekat lanjut Usman, para pekerja langsung melarikan diri.

“Pekerja sudah tahu kedatangan kami. Begitu kami masuk mendekat ke lokasi, mereka langsung lari. Dari kejauhan kelihatan mereka melarikan diri. Mereka lari masuk ke dalam hutan,” kata Usman.

Petugas tidak berhasil menangkap para pekerja karena kabur. Truk yang sedang memuat pasir juga tak ada yang diamankan. “Sepertinya mereka memiliki mata-mata di depan memberitahukan ada kedatangan petugas, sehingga tidak ada truk yang masuk,” kata Usman.

Lokasi yang dirazia kali ini adalah, antara perbatasan Palm Beach Singkawang dan lapangan tembak. Kurang lebih 400 meter dari jalan raya. Penertiban dimulai pukul 09.00 hingga 11.00.

Seperti pernah diberitakan, Kadis Bina Marga, SDA dan ESDM Kota Singkawang Rasiwan menegaskan, sudah ada lima lokasi yang dilegalkan untuk galian C. Hal ini berdasarkan Perwako Singkawang nomor 44 tahun 2009.

Lima lokasi dan jenis tambang galian C legal di Singkawang, yakni jenis pasir seluas 36 hektar di belakang Dodiklat Kecamatan Singkawang Selatan (Singsel), tanah merah di Jalan Baru di belakang Taman Rekreasi Teratai Singkawang Barat seluas 24 hektar. Kemudian, tanah merah di dekat Hang Moi Pasar Kulor Kecamatan Singkawang Timur (Singtim) seluas 8 hektar.

Selanjutnya, untuk tanah merah di Kaliasin Luar Kecamatan Singkawang Selatan (Singsel) seluas 8 hektar. Serta untuk jenis tambang batu granit ada di Naram Hulu Kecamatan Singkawang Utara (Singut) seluas 2 hektar. “Di luar ketentuan, berdasarkan SK Wali Kota adalah ilegal,” tegas Rasiwan beberapa waktu lalu. (oVa)/www.equator-news.com
Diposkan oleh Sekapur Sirih Kasat Pol PP di 06:10 4 komentar
Label: razia galian c

Karyadi Komandan Satpol PP


SINGKAWANG – Karyadi jabat Komandan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Singkawang. Dia dilantik, Jum’at (6/2) oleh Wakil Wali Kota Singkawang Drs. Edy R Yacoub Msi, di Aula Bappeda Singkawang. Sebelumnya Karyadi, menjabat Kepala Bagian Hubungan Antar Lembaga Humas Protokol dan Perpustakaan Sekretariat DPRD Singkawang. Sedangkan posisi Karyadi diisi oleh Apriyanto, yang lengser dari jabatan Camat Singkawang Selatan, digantikan Lukas Suharyadi. Sebelumnya Lukas adalah Camat Singkawang Timur. Dia digantikan oleh Paulus Oktavianus Koni, yang sebelumnya berdinas di Inspektorat. Wakil Wali Kota juga melantik, Rahmad Santoso, menggantikan P.O Koni. Rahmad menjabat sebagai Inspektorat Pembantu Wilayah I Inspektorat Daerah.

Wakil Wali Kota menegaskan, pelantikan pejabat ini merupakan jawaban atas janji yang diutarakan setahun lalu. Dimana saat itu para pejabat yang dilantik akan dievaluasi dalam jangka waktu setahun. “Ini mutasi. Dimana kita mengisi kotak kosong untuk jabatan struktur. Karena ini merupakan sesuatu yang rutin yang bisa dilakukan, baik itu mutasi horizontal maupun promosi,” kata Edy R Yacoub didampingi Kabag Humas Protokol Setda Pemkot Singkawang Martinus Missa. “Siapapun memungkinkan diganti. Yang kosong diisi. Kita cari orang yang tepat untuk mengisi suatu jabatan. Ini janji yang kita realisasikan untuk melakukan evaluasi setahun yang lalu,” lanjut Edy.

Dia menegaskan setiap posisi dalam struktur pemerintahan adalah sama. Ia mengatakan, tidak seharusnya ada keluhan dari pejabat yang digantikan. Menurut Edy pergantian ini merupakan suatu upaya pembinaan karir. Mutasi juga memberikan pengalaman bagi pejabat tersebut. “Kalau di situ-situ saja, nanti tidak ada pengalaman dan keterampilannya. Kalau ada mutasi nanti pengalaman jadi lebih lengkap. Ini bukan tergantung like or dislike, tapi berdasarkan kinerja,” kata Wawako.Edy kembali menegaskan, untuk eselon II sedang digodok. Tegasnya, pasti ada pergantian dalam waktu dekat ini. “Tergantung hasil evaluasi. Kita juga libatkan baperjakat,” tegasnya.

Untuk Direktur PDAM Singkawang, tegas Edy memang belum didefinitifkan. Karena kata Edy akan dievaluasi persemester. “Dan tergantung nantinya bentuk PDAM seperti apa,” kata Edy. Pemerintah tengah mengkaji mengenai PDAM ke depan. Apakah akan dikelola oleh swasta, pemerintah dan swasta, atau pemerintah sendiri. “Pembenahan PDAM sekarang sudah lumayan. Terutama persoalan internal,” kata Edy. (ody)/www.pontianakpost.com
Diposkan oleh Sekapur Sirih Kasat Pol PP di 05:58 0 komentar

Kunjungan Keluarga Yang Membahagiakan


>> Sabtu, 26 November 2011

Dua Puluh Dua Tahun sudah kami menjadi penduduk dan masyarakat Kota Singkawang, selain orang tua kandung, saudara kandung belum pernah ada family yang menengok. Kalau melihat tetangga atau teman-taman, bisa kumpul ramai-ramai dengan keluarga besarnya rasa terselip rasa pingin seperti mereka.

Beruntung selama tinggal di Singkawang, banyak teman yang bisa dijadikan keluarga. Namun begitu keinginan supaya bisa dikunjungi keluarga dari Jawa, tetap tersimpan dalam hati.

Allah SWT mengabulkan do"a kami, tepat tanggal 30 September s.d 4 Oktober 2011 Tante dan OM berkenan datang, untuk nengok ponakaannya. Subhanallah...bahagianya hati, terlebih kedatangan beliau bertepatan kebun rambutan berbuah lebat. Terima kasih ya Allah......




Kumpulan Album Keluarga Besarku

Mitra Dalam Berjuang

>> Senin, 01 Desember 2008


generasiku ....harapanku.....



Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.