
Berbagai Jenis Kelinci yang Diternakan Di Indonesia
0
komentar
PAKAN KELINCI :
Sebenarnya kita didalam usaha beternak kelinci, terutama kelinci pedaging, yang dibutuhkan adalah kelinci tersebut cepat berkembang, cepat besar dan mengasilkan uang.
Beberapa hal yang patut kita perhatikan :
A. Pakan untuk Indukan
Pakan yang diberikan untuk calon indukan maupun indukan, disarankan memberikan hajauan sampai 80 persen dan yang 20 persen bisa diberikan pakan tambahan (misalnya konsentrat, katul atau bahan lainnya). Hijauan ini diberikan sepuasnya, artinya didalam kandang kelinci terutama malam hari jangan sampai kekurangan hijauan, apalagi pada saat kelinci bunting dan menyusui. Berilah hijauan yang bermacam, minimal dua macam jenis hijauan dalam sekali memberikan pakan. Banyak yang menanyakan, hijauan apa yang paling bagus ?? secara prinsip, berilah hijauan yang apabila kelinci liar itu bisa memakannya, artinya hijauan liar yang kelinci liar bisa menjangkaunya untuk memakannya, jangan memberikan hijauan atau daunan dari tanaman yang tinggi. Dan juga jangan berpatokan hijauan jenis ini (pengalaman para peternak yang berbeda beda) yang sangat bagus.
Sering dilupakan, kita selalu memberikan pakan hijauan tanpa ranting keras, sehingga kadang kelinci kita makan kayu atau kandang. Maka berilah ranting ranting keras minimal seminggu dua kali
B. Pakan anakan dibawah umur dua bulan.
Pada dasarnya selama anakan itu ikut induknya, maka anak akan mengikuti pola makan induknya dan akan lebih imun terhadap penyakit, Maka disarankan, untuk mensapih anak kelinci minimal dua bulan, biar daya tahan tubuh kelinci kebal terhadap penyakit Tida ada pakan yang khusus untuk anakan. Perlu diperhatian, jangan memberikan anak kelinci dengan pakan konsentrat ayam atau pakan lainnya yang sifatnya mempercepat pertumbuhan, karena justru menjadi masalah nanti kalau suda umur diatas empat bulan.
C. Pakan anakan kelinci untuk pedaging.
Anakan kelinci yang dikhususkan untuk pedaging atau disembelih, setelah umur dua bulan, bisa diberikan hijauan dan sumber kabohidrat tinggi, misalnya katul, nasi, roti atau konsentrat khusus kelinci pedaging. Karena diharapkan umur empat bulan , kelinci sudah siap disembelih. Perbandingan hijauan dan sumber karbohidrat bisa 70 hijauan dan 30 sumber karbohidrat dan protein.
D. Kelinci pejantan.
Pakan kelinci pejantan cenderung makan yang lebih berserat tinggi, jumlah lebih sedikit untuk memakannya, tapi perlu diberikan pakan yang mengandung kacang kacangan, misalnya daun dan akar tanaman kacang tanah.
E. Minuman
Minuman sangat penting dan dibutuhkan kelinci, kalau ingin umur kelinci lebih lama (diatas enam tahun), maka berilah minum pada kandang kelinci, biar kelinci lebih terpenuhi akan kebutuhan air.
Dan berilah air minum tersebut dengan GMP agar tubuh kelinci lebih seimbang dalam ujmlah bakteri, dengan demikian kelinci akan sehat.
Yang menjadi kendala, bagaimana kalau memelihara indukan sudah diatas limaratus ekor ???, ini memang perlu dipetimbangkan, maka kalau ingin usaha dalam peternakan pedaging, disarankan mendekatkan kelinci pada sumber pakan hijauan, misalnya di dataran yang lebih tinggi agar dalam pencarian rumput tidak mengalami kesulitan.
Dan penting juga, pakan bukan satu satunya untuk menuju kesuksean dalam usaha memelihara kelinci, masih banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya psikologi ternak.
16 Desember 2011 Posted by prestasi kelinci | Perhatian Terhadap Kelinci | 41 Komentar
HUJAN LAGI, HUJAN LAGI
.
Memang paling gampang kematian ternak kelinci yang disalahkan adalah musim. Ada yang mengatakan karena perubahan musim, pakan hijauan mengandung kadar air tinggi, kedinginan dan lainnya.
Kami menganggap itu semuanya karena kebingungan dan yang paling gampang menyalahkan Ciptaan Allah Swt.
Untuk menjawab bertubi tubi adanya keluhan ada musim hujan, sehingga banyaknya kelinci yang mati karena sakit, kembung dan tidak mau makan, kami akan mengulas kembali tentang hal ini, sekaligus menjawab pertanyaan pertanyaan via email.
Bahwa kematian kelinci pada musim dingin biasanya kurangnya perhatian kita pada kelinci yang kita kelola, misalnya pada musim dingin banyak karbohidrat yang harus dikeluarkan, sementara kita hanya memberikan seperti biasanya.
Pada musim dingin mestinya kita harus banyak berkunjung(silaturrahmi) ke kandang, biar kelinci merasa nyaman, sekaligus kita mengetahui kekurangan kelinci akan pakannya.
Pakan yang kita berikan harus ditambah yang besumber karbohidrat, misalnya katul, nasi, roti , ketela atau lainnya yang mangandung karbohidrat.
Minuman sebisa mungkin diberi Gula jawa.
Berilah GMP untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
dimalam hari, berilah lampu yang lebih terang.
Dengan perlakuan demikian, dan apabila mengetahui pada psikologi ternak, maka hal ini tidak akan terjadi.
1. Kelinci ANGGORA (ANGORA)
Kelinci Angora adalah salah satu jenis kelinci peliharaan tertua, berasal dari Ankara,
Turki, yang pertama kali ditemukan dan dibawa oleh pelaut Inggris.
Kemudian di bawa ke Perancis tahun 1723. Tahun 1777 Angora menyebar ke
Jerman. Tahun 1920 meluas ke negara-negara Eropa Timur, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat. Sampai kini Prancis menjadi pusat peternakan kelinci Angora terbesar yang menghasilkan wool.
Di Indonesia kelinci jenis angora banyak diminati sebagai kelinci hias.
Ada banyak jenis kelinci angora, misalnya French anggora, German anggora, Giant anggora, English anggora, Satin anggora, Chinese anggora, anggora Swiss, Finnish anggora, dsb. Kelinci angora Inggris merupakan keturunan angora Perancis (French angora).
Warna
bulunya bervariasi putih, coklat, hitam, hitam putih, agouti,
bintik-bintik putih, abu-abu, oranye, dan campuran atau kombinasi dari
warna-warna tsb.
Kelinci
anggora memiliki ciri bulu yang tebal dan lembut diseluruh bagian
permukaan tubuhnya. Selain itu terdapat ciri lain, yaitu adanya bulu
yang tumbuh di ujung telinga dan kaki depan, bersamaan dengan bulu
panjang yang terdapat di tubuhnya. Kelinci ini memiliki temperamen yang
lembut, tetapi tidak cocok untuk orang yang tidak suka menyisiri
binatang peliharaannya.
Pada
umur dewasa mereka bisa mencapai berat 2,0 kg - 4,0 kg baik jantan
maupun betina, dan berumur 5-7 tahun tergantung jenis dari anggoranya.
Jumlah anak maksimal dalam satu kali melahirkan sebanyak 6 ekor.
Pertumbuhan bulunya yang sangat cepat yakni 2.5 cm per bulan, sehingga
harus rajin mencukurnya 6-8 cm setiap tiga bulannya agar bulunya tidak menggumpal.
2. Kelinci LOP (ENGLISH LOP, HOLLAND LOP, dsb)

Kelinci Lop ini ada berbagai macam/jenis, antara lain english lop, holland lop, dwarf lop, american fuzzy lop, anggora/angora lop, french lop, dsb.
Diantara macam-macam kelinci Lop tersebut di atas, yang relatif paling terkenal adalah English Lop (Kelinci Lop Inggris).
Ciri
dari jenis lop umumnya adalah bentuk kepala lebar, dan telinga yang
menggantung dari pangkal kepala hingga ke samping pipi, tidak seperti
kelinci lain yang pada umumnya memiliki telinga tegak.
Pada
usia dini kelinci lop belum menunjukan telinganya yang koploh, hingga
usia 2- 4 bulan baru bisa terlihat perubahan pada posisi telinga.
Sekilas jenis ini seperti anjing, menarik, dan sangat lucu sehingga
digemari banyak orang.
Kelinci lop Holland mempunyai telinga panjang dan jatuh, hidung pesek. Sedangkan French lop mempunyai telinga super panjang hingga menyentuh tanah,
namun jenis ini cukup sulit hidup di Indonesia. Panjang tubuhnya
12-23cm. Variasi warnanya putih atau abu-abu. Mata merah atau coklat.
3. Kelinci FLEMISH GIANT

Kelinci
Flemish Giant termasuk jenis "raksasa" karena tubuhnya yang besar
sekali untuk ukuran kelinci pada umumnya, beratnya dapat mencapai 13 kg.
Kelinci ini dengan pakan khusus beratnya pernah mencapai 22,23 kg dan masuk Guinness World Records.
Kelinci
ini dulunya merupakan keturunan dari kelinci liar Argentina, pada abad
18 pedagang dari Belanda membawa kelinci raksasa dari Argentina ke Eropa
dan membudidayakannya. Catatan resmi dari jenis ini sendiri baru ada
pada tahun 1860.
Awalnya
kelinci flemish giant hanya dikembangkan di Inggris untuk memenuhi
permintaan akan daging kelinci di negara tersebut. Kemudian kelinci ini
menyebar ke seluruh dunia, karena kebutuhan akan daging kelinci membuat
kelinci jenis ini digemari dan diternakan secara besar-besaran di
berbagai negara.
Walaupun
jenis kelinci Flemish Giant ini pada umumnya diambil dagingnya, namun
di Indonesia cenderung sebagai kelinci peliharaan atau kelinci hias,
khususnya bagi yang menyukai pada bentuk tubuhnya yang besar.
Ciri-ciri
umum dari flemish giant adalah mempunyai badan yang panjang (saat
dewasa lebih dari 51 cm), dan besar, bertulang tebal, dan dada penuh
berisi. Kepala lebar, telinga panjang dan tebal serta berdiri (saat
dewasa panjang telinga lebih dari 15 cm), serta mempunya kaki yang
besar, panjang dan kokoh.
Warna
dari kelinci flemish giant yang diakui adalah hitam, biru, coklat
kuning muda (fawn), abu2 terang, seperti pasir (sandy), abu2 besi (steel grey), dan putih.
4. Kelinci REX

Kelinci
rex memiliki ciri khas pada bulunya yang halus dan lembut seperti
beludru. Pertama kali rex ditemukan di Prancis dari keturunan kelinci
liar pada tahun 1919. Mereka mulai dikenal saat dipublikasikan pada Paris International Rabbit Show pada tahun 1924. Dan tahun setelahnya rex mulai diimport ke Amerika Serikat dalam jumlah besar.
Oleh
karena keindahan bulunya, maka jenis kelinci ini banyak dibudidayakan
sebagai penghasil daging dan bulu selain sebagai hewan peliharaan
(sebagai kelinci hias). Bulu mereka yang eksotis tersebut digunakan
sebagai bahan baku jaket atau aksesoris pakaian.
Kelinci
Rex ini ada berbagai macam/jenis bergantung dari warna bulunya, antara
lain white rex, dalmatian rex (bertotol), black rex, pappilon res,
ermine rex, blue rex, dsb. Beberapa peternak di Indonesia memberi nama
sendiri, misalnya tricolor rex (tiga warna), dsb. Kelinci Rex yang
paling terkenal adalah White Rex, yang berbulu putih mulus dan tebal.
Bulu
halus kelinci Rex akan semakin indah dan kualitas bulunya semakin baik
jika hidup di lingkungan yang bersuhu rendah, yaitu berkisar 5-15 C.
Namun bukan berarti tidak dapat hidup di daerah tropis yang bersuhu
panas, hanya saja bulunya tidak seindah bila hidup di daerah dingin.
5. Kelinci DUTCH (Kelinci BELANDA)

Kelinci Dutch atau juga dikenal dengan kelinci Belanda, awalnya berasal dari negeri kincir angin (negeri Belanda).
Kelinci
Dutch ini bulunya pendek dan kaya warna, antara lain hitam putih,
coklat, abu-abu atau perpaduan warna itu. Warna bulunya khas, melingkar
seperti pelana berwarna putih dari punggung terus ke leher sampai kaki
depan bagian belakang dan kepala hitam, coklat atau abu-abu, moncong dan
dahi putih. Umumnya kaki depan seluruhnya putih, namun ada yang tidak
demikian. Kaki belakang umumnya berwarna hitam atau warna lain dengan
ujung kaki putih. Ada pula yang sekaligus memiliki 3 macam warna, sering
di sebut Tricoloured Dutch atau kembang telon.
Karena
kaya warna dan keunikan kombinasi warna bulunya, kelinci dutch ini
merupakan kelinci yang paling digemari oleh para peternak dan para
pencinta hewan peliharaan.
Kelinci
Dutch ini termasuk jenis kelinci yang berukuran mini atau kerdil, berat
induk dewasa hanya 1 - 2,5 kg. Kelinci betinanya bersifat keibuan
fertilitasnya tinggi. Setiap kali melahirkan, kelinci menghasilkan anak
7-8 ekor.
6. Kelinci ENGLISH SPOT

Kelinci
ini berasal dari Inggris dan mulai diternakan pada abad ke-19 yang juga
dikenal sebagai English rabbit (kelinci Ingris). Kelinci ini merupakan
silangan flamish giant, English lop, Patagonian, angora, dutch, silver
dan Himalayan.
Warna
dasarnya adalah putih bersih dan ber-spot. Variasi lainnya yaitu hitam,
coklat, abu-abu. Spotnya terdapat diseluruh badan dan di hidung ada
spot besar. Kelinci english spot memiliki garis hitam, coklat, atau
abu-abu pada punggungnya, warna bulu hitam, coklat atau abu-abu juga
terlihat di sekitar mata, hidung, dan telinga. Pada bagian perut
terdapat totol (bintik-bintik) hitam, coklat atau abu-abu.
Termasuk jenis kelinci berbadan besar, hampir mirip dengan jenis rex namun berbulu lebih halus.
7. Kelinci HIMALAYAN (Kelinci CINA/RUSIA)

Kelinci
ini memiliki nama lain kelinci cina atau kelinci rusia. Kelinci
himalayam berwarna putih diselingi dengan warna disekitar hidung,
telinga, ekor, dan pada kaki setelah mereka beranjak dewasa dengan mata
berwarna merah muda.
Kelinci Himalayan ini termasuk salah satu jenis yang paling digemari dan dicari di Indonesia.
Awalnya
kelinci Himalayan memiliki berat standar 2,5 - 4,5 kg, tubuhnya ramping
dan seperti tabung saat berbaring. Namun dalam perkembangan selanjutnya
juga bersamaan dengan penyilangan-penyilangan, saat ini banyak juga
berukuran mini, dengan berat sekitar 1 kg. Di alam kelinci ini aktif
pada malam hari dan tidur di siang hari.
Termasuk
kelinci berbadan kecil seperti kelinci hotot, ciri yang membedakan
adalah adanya warna yang khas pada bagian telinga, wajah, dan kaki.
Variasi warna ada yang hitam, coklat, dan kebiruan.
8. Kelinci LION (LIONHEAD)

Kelinci
lion awalnya adalah kelinci Anggora Inggris yang tidak jadi, kupingnya
pendek, wajahnya di penuhi bulu-bulu panjang, mirip seperti lion (singa)
yang cenderung lucu. Karena kepalanya seperti singa, maka kondisi ini
dipertahankan dan selanjutnya dinamakan kelinci singa (lion).
Kelinci
Lion memiliki telinga yang pendek dan khas pada bulunya yang tumbuh
memanjang disekitar leher dan wajah seperti seekor singa dengan tubuh
yang pendek dan bulat. Saat masih kecil (sekitar umur 2 bulan), lyon
mirip dengan angora. Bulu panjang merata di tubuhnya. Begitu dewasa akan
semakin jelas perbedaannya. Bagian kepala dan leher bulunya panjang.
Warnanya beragam antara lain putih, hitam, abu-abu, coklat kemerahan,
kekuningan, dsb.
Ukuran
tubuh kelinci ini masuk dalam kategori kelinci kecil sampai sedang.
Karena kelinci ini masih saudara dekat dengan angora, maka tiap 3 bulan
sekali harus rajin mencukur bulunya yang cepat tumbuh.
9. Kelinci SATIN

Jenis
ini awalnya berasal dari Amerika Serikat, tubuhnya memiliki bobot 3,8 -
5,0 kg. Mereka memiliki ciri pada bulunya yang tebal dan jarak antar
bulu begitu rapat, kepala agak bulat dan telinga tegak tidak begitu
panjang.
Secara
penampilan kelinci Satin mirip dengan jenis kelinci Rex, sehingga
sering juga disebut kelinci Rex Satin, namun bulunya agak sedikit tebal
dan lebat, Warnanya bervariasi, antara lain coklat, merah, krem, perak,
dan ada juga yang kombinasi dengan totol-totol putih.
Kelinci
Satin ini badannya panjang, kepala lebar, leher pendek, telinganya yang
lebar tampak seimbang dengan badannya. Tulang-tulangnya tampak kuat,
kakinya lurus, dan kukunya hitam gelap.
Kelinci
satin memiliki 11 varietas yaitu hitam, biru, California, broken,
chinchilla, coklat, tembaga, otter, merah, siam dan putih. Kelinci satin
yang pertama kali muncul adalah mutasi kelinci Havana coklat, mutasi
ini pada batang rambut berupa pencahayaan.
Untuk
membuat bulu yang sehat dan tubuh yang ideal diperlukan pakan dengan
protein tinggi dan biji bunga matahari dan bulu kelinci satin tidak
diperlukan perawatan khusus namun hanya rutinitas menyikat bulu.
Penemu
kelinci satin adalah Walter Kwik dari Indiana yang berasal dari
pengembangan kelinci Havana tahun 1930. Selanjutnya Walter K mengirim
kelincinya ke Havard University dimana pakar genetika menetapkan adanya
mutasi baru merupakan gen resesif dengan bulu yang bersinar dan tekstur
bulu pendek. Mutasi ini mirip dengan mutasi kelinci rex.
Selanjutnya
gen kelinci satin diperkenalkan dalam banyak warna antara lain hitam,
biru, California, chinchilla, cokelat, tembaga, otter, merah, siam,
putih dan varietas broken. Kelinci satin ini sekarang dicrosskan dengan
berbagai jenis kelinci antara lain angora satin, dwarf satin dan rex
satin untuk berbagai tujuan keperluan industri perkelincian.
10. Kelinci ND (NETHERLAND DWARF)

Kelinci
Netherland Dwarf ini termasuk ras kelinci kerdil yang awalnya berasal
dari Belanda, sering juga disebut kelinci mini (sebesar marmut). Bobot
dewasa nya di bawah 1 kg. Bentuk tubuhnya pendek, kepalanya agak bulat,
leher pendek sehingga dijuluki lost neck rabbit, ukuran telinganya
kecil.
Bulunya
tidak tebal, warnanya bervariasi karena kelinci ini banyak disilangkan,
yang paling diminati adalah berwarna putih dengan warna mata merah.
Kelinci ini ditemukan tahun 1940, kemudian dikembangkan oleh J. Meijerig
dan C. W. Calcar, dan disebarkan ke negara-negara lain, termasuk
Indonesia sebagai binatang hias, dan banyak yang menggemarinya.
11. Kelinci NEW ZEALAND (WHITE, RED, BLACK, dsb)

Kelinci
New Zealand termasuk kelinci berbadan besar, karena tumbuhnya cepat
besar sehingga sering diternakan untuk dikonsumsi dagingnya (berat
dewasa sekitar 5 kg lebih, anaknya dapat mencapai 10-12 ekor). Sesuai
dengan namanya, jenis kelinci ini berasal dari New Zealand dan awalnya
berkembang selain di New Zwaland sendiri, juga di Amerika Serikat dan
Australia. Namun sekarang sudah menyebar ke seluruh dunia, termasuk
Indonesia.
Kelinci
New Zealand ini ada berbagai warna dan dinamakan sesuai warna tsb,
misalnya New Zealand White (putih), New Zealand Red (merah), New Zealand
Black (hitam) dsb. Yang paling populer adalah kelinci New Zealand
White, bulunya putih mulus, padat, tebal, mata umumnya berwarna merah.
12. Kelinci HOTOT

Kelinci
Hotot mempunyai tanda khusus yaitu adanya bulatan hitam di sekeliling
matanya, sehingga tampak seperti celak tebal atau ninja. Kelinci jenis
ini berbadan kecil, umumnya berwarna putih.
13. Kelinci HARLEQUIN

Disebut
Harlequin bila ada aneka warna dalam satu individu dengan corak
beraturan membentuk garis lurus, misalnya coklat, hitam, coklat tua,
coklat kemerahan, abu-abu, biru, silver, dsb. Oleh karena itu, kelinci
dengan kombinasi warna seperti itu dinamakan kelinci Harlequin.
Kelinci
Harlequin memang mempesona dengan kombinasi warna yang unik bergaris
dan belang-belang. Harlequin Rex bentuknya tubuhnya seperti Rex,
Harlequin Lop bentuk tubuhnya seperti Lop, Harlequin Anggora bentuknya
seperti Angora, dsb.
14. Kelinci TAN

Kelinci
Tan ini termasuk kelinci kecil, bulunya mengkilap berwarna cokelat
kemerah-merahan (ada juga yang hitam abu-abu). Warnyanya jelas, terang,
terdapat di bawah dagu sampai ke dada, tengkuk, dan bawah ekor. Bagian
perut sampai bagian sebelah dalam kaki depan juga berwarna cokelat
kemerah-merahan, telapak kakinya putih. Jenis kelinci ras Tan ini sangat
sesuai untuk peliharaan dan digemari.
Kelinci
Tan ini ditemukan tahun 1880 di Culland Hall dekat Braillsford
(Derbyshire), masih liar dan penakut. Setelah dikembangbiakkan lahirlah
kelinci dengan warna perpaduan hitam dan coklat tua, biru dan putih
kebiruan (lilac). Kelinci jenis ini sangat gagah dan menarik.
15. Kelinci POLISH

Kelinci
Polish termasuk kelinci berbadan kecil mungil, bulu-bulunya halus dan
berwarna aneka rupa. Telinganya tegak, pendek bulat cenderung meruncing.
Kepalanya bulat dan matanya merah delima atau biru, namun ada juga yang
hitam.
Kelinci ras Polish ini hampir mirip dengan kelinci Netherland Dwarf, hanya sedikit lebih besar.
16. Kelinci HAVANA

Kelinci
Havana ini disukai penghobi kelinci karena sifatnya yang tenang,
temperamennya yang lembut, dan bulunya yang lembut serta mengkilat.
Sebenarnya Kelinci Satin berasal dari kelinci Havana ini.
Kelinci
Havana pertama kali dikembangkan di Belanda tahun 1898. Kemudian
kelinci Havana mulai menyebar di Eropa pada tahun 1908, di Amerika tahun
1916, dan sejak itu kemudian menyebar ke benua dan negara lainnya,
termasuk Indonesia.
Ciri-ciri Kelinci Havana :
Memiliki tubuh yang kecil, pendek, namun kompak dengan bahu berotot.
Memiliki kepala kecil dengan leher hampir tak terlihat.
Awalnya
memiliki warna yang solid (warna seragam seluruh tubuh) yaitu coklat,
hitam, dan biru, namun saat ini juga muncul belang-belang akibat
persilangan kelinci lainnya.
Memiliki bulu yang tipis, sangat lembut, dan mengkilap degan panjang sekitar 2,5 cm.
Berat rata2 untuk kelinci jenis ini adalah 2,75 kg.
17. Kelinci JERSEY WOOLY (Kelinci DWARF ANGORA)

Kelinci
Jersey Wolly adalah kelinci jenis dwarf (kecil/kurcaci) yang baru.
Pertama kali diperkenalkan ke Arba tahun 1984 oleh Bonnie S dari New
Jersey namun baru diakui tahun 1988 pada konvensi arba. Kelinci jersey
wollies awalnya dikembangkan sebagai hewan peliharaan dengan perawatan
bulu (wool) yang mudah. Sekarang kelinci jersey wooly merupakan salah
satu ras kelinci yang paling populer sejak dilaunching tahun 1988.
Kelinci
jersey wooly dikembangkan melalui Kelinci Netherland Dwarf dengan
Kelinci Angora Perancis dimana hasil silangan (cross) ini hewan
peliharaan yang kecil dengan bulu panjang. Meski kelinci jersey woolies
memiliki bulu yang lumayan panjang namun untuk urusan perawatannya tidak
sesulit kelinci angora. Hal ini karena bulunya memiliki tekstur yang
agak kasar sehingga tidak mudah menjadi kusut. Kelinci ini dikenal di
Eropa sebagai kelinci Dwarf Angora dan hewan ini dikenal jinak serta
pintar, sesuai sekali untuk hewan peliharaan.
Berat
standard kelinci jersey wooly dewasa 1,5 kg. Lama hidup kelinci ini
berkisar antara 7-10 tahun, namun bisa lebih lama lagi bila perawatannya
sangat baik.
18. Kelinci AMERICAN SABLE

Kelinci
jenis American sable pertama kali muncul tahun 1924 yang berasal dari
crossing kelinci Chinchilla oleh Otto B. Kelinci ini diakui tahun 1931
dan tahun 1970 mulai popular. Selajutnya tahun 1982 diakui oleh ARBA.
Kelinci
American Sable ini berbadan besar dan bongsor, memiliki temperamen yang
jinak dan senang dimanja manusia, dan hobby-nya tidur, serta sangat
sesuai untuk hewan peliharaan.
Warna
tubuhnya kebanyakan coklat sepia, juga ada yang hitam, dan pada bagian
telinga, ekor, wajah, punggung dan kaki coklat sepianya gelap atau
hitam. Bagian bawah agak memudar sephia coklatnya atau hitamnya. Untuk
yang jantan disebut senior setelah 6 bulan dan yang betina 8 bulan.
Berat kelinci dewasa 8 kg. Umumnya memiliki mata berwarna coklat dan
bila terkena pantulan sinar akan menampakan warna merah rubi.
19. Kelinci CHINCHILLA (AMERICAN CHINCHILLA)

Nama
Chinchilla sebenarnya sebutan untuk warna. Warna dasar chinchilla
adalah abu-abu gelap dengan warna mutiara abu-abu dan hitam. Warna
chinchilla karena bulunya kurang pigmen kuning dan karena efek optik
bulu warna hitam dan warna abu-abu sehingga mempunyai penampilan abu-abu
keperakan.
Kelinci
Chinchilla atau sering disebut American Chinchilla, bentuk tubuh dan
beratnya bermacam-macam, ada yang mini, sedang mau pun raksasa. Misalkan
kelinci raksasa chinchilla atau sering disebut Giant Chinchilla,
merupakan hasil persilangan antara Standard Chinchilla dan Flemish
Giant. Kemudian kelinci Fuzzy Lop Chinchilla yang sebenarnya kelinci
American Fuzzy Lop yang berwarna chinchilla.
Read more: http://91lapc.blogspot.com/2012/09/berbagai-jenis-kelinci-yang-diternakan.html#ixzz2pusgwP5e BENARKAH PERUBAHAN MUSIM KELINCI PADA MATI ? . Memang ini banyak dilontarkan para peternak, terutama peternak baru, mempunyai keyakinan bahwa menjelang musim hujan dan waktu hujan akan benyak kejadian kematian pada kelinci. Yang perlu kita siapkan untuk menghadapi musim pancaoba ini, kita jangan menyalahkan musimnya, namun kita perlu menambah perhatian pada kelinci. diantara perhatiannya adalah : Berilah makanan yang banyak mengandung protein nabati, Kurangi hijauan yang mudah membusuk, terutama dari sayuran Lokasi kandang dijaga sirkulasi udara mengalir dengan baik, jangan sampai urin menggenang, sehingga setiap hari terutama pagi hari harus dibersihkan. Tambahan vitamin, terutama vitamin B12 diberkan setiap seminggu sekali. Minuman setiap pagi dan sore diganti, klau perlu diberikan GMP biar daya tahan tubuh meningkat. Makanan tambahan, misalnya kosentrat atau pakan yang lain yang bukan dari hijauan, usahakan pakan selama tiga jam sudah habis, bila tidak habis harus dibersihkan, maka disarankan memberi pakan tambahan jangan banyak banyak. Lantai kandang di cek tingkat kelembabannya, karena kelinci kurang nyaman ( kelinci tidak senang lantai basah, terutama dari kencingnya sendiri) Tingkat kehadiran dikandang diperbanyak, untuk kontrol lebih terpantau, terutama malam hai. Bila ada kelinci yang makannya sedikit, segera di sendirikan, diperhatikan secara khusus, terutama sebab sebab makannya sedikit. Hijaun yang diberikan lebih baik sedikit kering, untuk mengurangi kelembaban udara.