Bercocok tanam
adalah suatu kegiatan dilakukan oleh petani di daerah
pedesaan maupun di perkebunan yang memiliki lahan
-
lahan luas, namun untuk daerah
perkotaan area lahan semakin
sempit dan harus pandai mensiasati agar dapat
melakukan kegaitan berkebun. Pemanfaatan lahan perkarangan untuk kegiatan
berkebun merupakan hal yang positif dapat dilakukan, disamping dapat memenuhi
menanam sesuai kebutuhan sehari dengan sehat dan juga dapa
t menghemat dari segi
perekononian keluarga.
Didalam melakukan kegiatan menanam diperkarangan rumah
biasanya dilakukan
dalam jumlah sedikit dan dengan banyak jenis tanaman sesuai kebutuhan. bercocok
tanam diperkarangan rumah dapat mengelola sumber gizi
yang dibutuh dari sayur
mayur yang kita tanam.
Perlunya peranan pemerintah dalam hal
mensosialisasikan dan memberikan pelatihan
kepada warga terkait bercocok tanam di perkarangan rumah dengan memanfaatkan
perkarangan rumah yang kecil dengan berbagai macam
varian tanaman yang
bermanfaat. Pemerintah dapat membuat projek percontohan tingkat RT dan RW serta
dibuat perlombaan untuk hasil tanam yang terbaik.
Adapun tanaman dapat di tanam
dalam bentuk Polibag atau dalam tanah seperti biasanya. Penanaman di dalam P
olibag
akan jauh lebih efektif dan mudah karena cara perawatannya jauh lebih mudah dan
murah.
bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan perkarangan rumah merupakan peluang
bisnis bagi ibu rumah tangga apabila jeli dalam memanfaatkannya, perkarangan rumah
ti
dak memberikan hasil maksimal seperti peluang usaha lainnya yang diterapkan di
lahan luas, tetapi paling tidak dapat meminimalisir biaya untuk belanja dapur terutama
kebutuhan akan sayur. Contohnya cabe, jahe, lengkuas, kunyit yang berfungsi sebagai
repah
-
rampah kebutuhan dapur dirumah. permasalahannya adalah bagaimana
seseorang dapat mengoptimalkan fungsi lahan perkarangan hingga dapat memperoleh
tambahan terumah bagi ibu
-
bu rumah tangga.






















Saat ini sudah banyak dikembangkan teknologi penanaman yang dapat di
terapkan
untuk memanfaatkan pekarangan rumah, diantaranya adalah dengan vertikultur
yaitu
penanaman secara vertikal (berundak atau bertingkat)
baik menggunakan talang,
bambu, atau wadah lain yang dapat d
i
terapkan secara vertikal atau menggunakan
karpet
yang ditempelkan pada dinding.
Teknik vertikultur diciptakan untuk
mengotimalkan pemanfaatan lahan sempit untuk berkebun atau bercocok tanam.
Dengan melakukan vertikultur kita dapat menanam 30 sampai 40 tanaman dengan luas
lahan hanya berukuran 55 x 55 cm
saja.
Metode mananam menggunakan vertikultur terbagi dua yaitu vertikultur konvensional
atau menggunakan media tanam tanah dan vertikultur hidroponik menanam dengan
media air.
Namun ada beberapa kekurangan dari proses menanam menggunakan
metode vertikultu
r diantara masih belum cocok untuk dikembangkan untuk hal
komersial jika diliat dari luas lahan yang dimanfaatkan dan dari segi aspek
ekonomisnya, melainkan metode ini sangat membantu bagi orang
-
orang yang memiliki
hobi bercocok tanam namun terkendala deng
an lahan yang sempit dan memenuhi
beberapa kebutuhan seperti sayur mayur dan rempah
-
rempah dalam rangka
menghemat pengeluaran.