Kamis, 24 Oktober 2019

MARI BERINVESTASI PENDIDIKAN ANAK ,SAMBIL BERKEBUN DISEPUTAR RUMAH KITA

Mengapa kebun menjadi penting bagi setiap pemilik rumah minimalis? Setidaknya ada dua manfaat besar yang bisa Anda peroleh dengan memiliki kebun sendiri. kebaikan Anda sendiri maupun orang tetangga sekitar. 1. Sebagai Penyejuk Udara Panas dan Kering Dengan adanya tanaman di sekitar rumah, maka panas matahari akan diserap oleh pohon, sehingga udara yang ada di sekitar pohon akan terasa lebih sejuk dan nyaman. Terlebih daun yang berjatuhan di atas tanah bisa berfungsi untuk menyerap air hujan dan melembabkan udara. Kesejukan ini tentu berbeda dibanding bila Anda menggunakan peneduh lain seperti kanopi ataupun genteng. 2. Sebagai Makanan Tambahan yang Bergizi Tinggi Karena setiap pagi, tubuh lebih membutuhkan asupan vitamin daripada karbohidrat, maka menkonsumsi sayur sangat cocok dijadikan sebagai alternatif pengganti sarapan. Dengan memiliki pohon buah sendiri, Anda tak harus selalu belanja buah untuk mendapatkan asupan nutrisi tambahan. Oleh sebab itu tidak ada salahnya Anda menanam beberapa pohon buah di halaman rumah untuk Berkebun di lahan sempit secara efektif dan efisien Untuk bisa menerapkan metode berkebun di lahan sempit, bisa menyimaknya di bawah ini: 1. Gunakan Pot Jika anda kehabisan ruang di kebun Anda, gunakan wadah yang bervariasi dan kokoh untuk menanam benih dan tanaman. Anda bahkan dapat menggabungkan beberapa tanaman dalam satu pot jika anda memiliki wadah yang cukup besar. Selain efisien,media pot juga bisa dipindah-pindahkan sesuai kebutuhan. 2. Gunakan metode Tabulampot Metode budidaya tanaman dengan tabulampot (tanaman buah dalam pot) ini tentunya sudah tidak asing bagi para pemilik rumah minimalis. Media tanam yang paling cocok untuk digunakan dalam metode bercocok tanam yang satu ini adalah campuran antara tanah, kompos dan sekam dengan komposisi 1:1:1. Wadah tanaman dapat menggunakan tanah liat, logam (drum), plastik, semen maupun kayu. Namun pot berbahan tanah liat dan kayu sangat baik untuk tabulampot karena memiliki pori-pori sehingga kelembaban dan temperatur media tanam lebih stabil. Selain itu, wadah yang baik juga harus memiliki kaki atau alas yang memisahkan antara dasar pot dengan tanah. Hal tersebut agar sirkulasi air dan udara berjalan lancar, serta agar akar tanaman tidak menembus tanah. Tanaman yang dibudidayakan dengan sistem tabulampot harus diletakkan di tempat terbuka dan terkena cahaya matahari. Pada musim kemarau harus dilakukan penyiraman setiap hari, bisa pagi atau sore hari. Sedangkan saat musim hujan, penyiraman hanya dilakukan apabila media tanam terlihat kering. berkebun di lahan sempit, solusi berkebun di lahan sempit, cara berkebun di halaman rumah yang sempit berkebun menggunakan metode hydroponik – diminimalis.com 3. Budidaya tanaman secara Hidroponik Sesuai dengan namanya yang berasal dari kata “hydro” yang berarti air, hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah, melainkan menggunakan air sebagai media tanam. Untuk menggantikan nutrisi dari tanah, air yang digunakan dalam budidaya tanaman diberi unsur harayang dibutuhkan oleh tanaman. Sistem bertanam yang satu ini terutama akan sangat cocok untuk diterapkan di daerah perkotaan. Biasanya, di perkotaan kita akan sangat sulit menemukan lahan kosong sebagai tempat bercocok tanam. Ada banyak jenis hidroponik yang ringkas dan bisa digunakan sehari-hari. Ini karena hidroponik bisa disusun dengan cara vertikal, salah satunya adalah jenis Nutrient Film Technique atau biasa disingkat NFT. Hidroponik sendiri dikategorikan menjadi dua, yaitu sistem pasif serta sistem aktif. Dalam sistem aktif , larutan air serta nutrisi akan dibuat agar bergerak serta bersirkulasi dengan pompa air. Sementara dalam sistem pasif, larutan nutrisi akan diserap medium dan diteruskan ke dalam akar tanaman tanpa tersirkulasi. 4. Bercocok tanam dengan metode vertikultur Budidaya tanaman dengan metode ini memanfaatkan bidang vertikal sebagai tempat becocok tanam yang dilakukan secara bertingkat. Metode ini sangat cocok untuk diterapkan dalam membudidayakan tanaman yang berumur singkat seperti sayuran. Berbagai macam sayuran seperti sawi, kangkung, seledri, kalian, pakcoi hingga tomat bisa dikembangkan dengan cara vertikultur. Selain menghemat pengeluaran untuk membeli kebutuhan dapur seperti sayuran, tanaman vertikultur juga dapat menghijaukan dan menambah keindahan pekarangan rumah kamu yang sempit. Demikian ulasan kami tentang cara berkebun di lahan sempit secara efektif dan efisien, Anda juga bisa membaca artikel kami tentang jenis sayuran yang cocok ditanam di kebun minimalis Anda di bawah ini. (ls.