Minggu, 04 Januari 2015

Kenangan Razia Tempat Mesum

Singkawang,4-1-2015
Harian Equator, 01 Juni 2012 Singkawang – Biasanya razia di tempat-tempat mesum dilakukan pada malam hari. Kali ini 133 personel gabungan Satpol PP, Kodim, Briegif, AURI, Polres, Rindam, Subdenpom, dan Brimob Singkawang beraksi di siang bolong. “Sebanyak 112 wanita yang diduga Penjaja Seks Komersil (PSK) bersama 14 pengasuhnya, kita temukan di 14 tempat mesum di Kota Singkawang,” kata Karyadi, Kepala Satpol PP Kota Singkawang usai Patroli Pembinaan Bersama Penanggulangan Masalah Sosial, Kamis (31/5) siang. Karyadi mengungkapkan, sebagian besar wanita yang ditemukan di tempat-tempat mesum itu dari luar Kota Singkawang. “Sebagian besar mereka mengaku dari Jawa Timur dan Jawa Barat,” katanya. Bahkan di antara yang terjaring itu, terdapat wanita berusia 16 tahun yang baru melahirkan dalam suatu kamar. Usia kelahirannya belum genap 30 hari. “Wanita ini beserta pengasuhnya kita bawa ke kantor Satpol PP untuk dimintai keterangan,” kata Karyadi. Sementara wanita-wanita lainnya yang terjaring di tempat-tempat mesum itu hanya didata dan diberikan pembinaan. “Kita mengharapkan para wanita yang kita data ini bisa memilih pekerjaan lainnya,” ujar Karyadi. Patroli bersama ini, kata Karyadi, memang untuk mendata warga-warga berisiko tinggi tertular penyakit kelamin seperti HIV/AIDS dan lainnya. “Ini untuk mempermudah dalam melakukan pembinaan, serta sosialisasi mengenai penyakit menular HIV/AIDS,” jelasnya. Hal ini, tambah dia, sesuai dengan arahan Dirjenhum Kemendagri dan Kementerian Kesehatan, bersepakat agar Satpol PP seluruh Indonesia mendukung program dinas kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan HIV/AIDS. Selain untuk pembinaan terhadap orang-orang berisiko tinggi terjangkit HIV/AIDS itu, kata Karyadi, patroli bersama ini juga untuk merazia oknum PNS Pemkot Singkawang yang suka pergi ke tempat-tempat mesum. Hal ini sesuai dengan arahan langsung dari Sekda Kota Singkawang Syech Bandar. Jika memang ditemukan oknum PNS di tempat mesum akan ditangkap dan diproses sesuai aturan yang berlaku. “Kalau memang ada oknum PNS dari luar Singkawang, akan kita serahkan ke daerah masing-masing untuk diproses sesuai aturan. Ini merupakan kesepakatan Satpol PP seluruh Kalbar,” tegas Karyadi. Penderita HIV/AIDS meningkat Jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kota Singkawang terus bertambah. Hingga akhir Desember 2011 terungkap 617 kasus, dan pada triwulan pertama 2012 bertambah 45 sehingga menjadi 662 kasus. “Jumlah ODHA ini merupakan jumlah yang berhasil diungkap Klinik Mawar RSUD Abdul Aziz,” tutur Asnaim, Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS Kota Singkawang kepada wartawan, kemarin. Dari jumlah tersebut sekitar 80 persen tertular melalui hubungan seksual, terutama berhubungan dengan Penjaja Seks Komersil (PSK). Lainnya karena penggunaan jarum suntik narkoba secara bergantian. Asnaim mengungkapkan, ada beberapa titik di Kota Singkawang yang menjadi sangat rentan sebagai tempat penularan virus penyakit mematikan itu. Di antaranya tempat-tempat hiburan malam yang menawarkan wanita penghibur. “Mereka yang terinfeksi HIV/AIDS sering tidak menyadarinya. Mereka baru mengetahuinya setelah menjalani pemeriksaan,” katanya. Untuk pemeriksaan, Pemkot Singkawang khususnya Klinik Mawar terus mendorong warga yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS. Mereka yang riskan dapat langsung datang ke Klinik Mawar, Puskesmas Singkawang Selatan dan Singkawang Tengah. “Sebenarnya sudah banyak yang tertular, itu fakta yang tidak bisa dibantah. Oleh karenanya kita mendorong agar mereka yang berisiko tinggi memeriksakan diri. Ini sangat penting untuk mencegah penularan lebih lanjut,” kata Asnaim. (dik) Sumber: http://www.equator-news.com